Pada
artikel kali ini akan dibahas mengenai dasar scalar control. Apa itu scalar
control? Scalar control adalah salah satu metode control motor AC yang paling
sederhana. Dari namanya scalar control pasti kalian bertanya, jika ada scalar
control ada vector control juga kah? Jawabanya adalah iya. Lantas apakah
perbedaan antara scalar control dan vector control? Dari namanya scalar dan
vector sudah terlihat jelas bahwa scalar hanya memiliki nilai sedangkan vector
memiliki nilai dan arah. Demikian pula pada scalar control pengendalian yang
dilakukan hanya dengan input nilai tanpa memperhatikan arah, sebaliknya pada
vector control, selain memperhatikan input nilai, vector control juga
memperhatikan arah dengan menggunakan transformasi – transformasi untuk
proyeksi arahnya. Lebih jelas tentang vector control akan dibahas pada artikel
selanjutnya.
Skema
scalar control dapat dilihat pada Gambar 1. Input control merupakan kecepatan
sudut yang diinginkan. Input ini kemudian masuk kedalam look-up table yang
berisi grafik kecepatan-voltage, Gambar 2. Dari grafik tersebut kita akan tau pada
kecepatan tertentu berapa voltage yang harus diberikan ke motor. Data tabel ini
dapat diperoleh dari data sheet motor, jika ada, atau dari percobaan sederhana
dengan menginputkan tegangan tertentu kita ukur berapa kecepatan yang keluar
dari motor. Selain masuk ke look-up table, input kecepatan ini juga
diintegralkan sehingga diperoleh sudut. Sudut ini digunakan untuk memperoleh
gelombang sinus 3-phase dengan menggunakan formula seperti ditunjukkan blok
selanjutnya. Setelah itu selanjutnya masuk PWM Generator untuk mendapatkan
sinyal PWM (Pulse Wide Modulation). Sinyal PWM inilah yang akan mengontrol
switching inverter sehingga diperoleh listrik AC dari supply DC. Misal pada
Gambar 1 supply DC yang digunakan adalah third rail.
Gambar 1. Scalar control –
open loop
Gambar 2. Grafik hubungan
tegangan dan frekuensi
Penjelasan
tambahan untuk Gambar 2. Karena grafik ini adalah hubungan antara tegangan
(volt) dan kecepatan/ frekuensi (Hz), maka sering kali scalar control disebut
juga dengan V/Hz control. We adalah kecepatan sudut. We-b adalah kecepatan
sudut base, biasanya pada motor tertulis frekuensi, itu adalah frekuensi base
yang bisa dikonvert ke We-base. Vs adalah stator voltage. Vo adalah voltage
booster yang ditambahkan agar motor bisa memiliki torsi maksimum pada kecepatan
rendah, tanpa Vo maka pada kecepatan rendah Vs bisa mendekati nol sehingga ada
kemungkinan motor tidak berputar.
Gambar 3. Scalar control –
close loop
Scalar
control pada Gambar 1 sebenarnya sudah cukup untuk mengatur kecepatan motor AC
yang tidak memerlukan kepresisian tinggi, misalnya kipas blower. Akan tetapi,
jika kepresisian diperlukan misalnya pada rolling mill atau untuk motor traksi
penggerak kereta api maka skema scalar control dapat dibuat close loop seperti
Gambar 3. Dengan adanya tambahan feedback dan controller pada skema close loop
ini, maka kepresisian control dapat ditingkatkan. Pada skema scalar control
pertama, open loop, tidak memiliki feedback sehingga error yang terjadi tidak
dapat dikoreksi. Blok limiter yang terletak setelah controller dipakai untuk
membatasi torsi input yang diberikan ke motor.
Scalar
control – close loop ini dulu juga dipakai untuk control motor traksi pada
kereta api, tetapi semenjak ditemukan vector control yang memiliki presisi yang
tinggi, scalar control mulai ditinggalkan. Beberapa kereta api produk lama
masih memakai metode scalar control close loop ini.
0 komentar :
Posting Komentar