Pada kesempatan kali ini akan
kita bahas tentang kereta AC-DC atau dikenal juga dengan kereta multi-sistem.
Sebenarnya apa sih yang dimaksut dengan kereta AC-DC? Kereta AC-DC pada pembahasan
ini adalah kereta yang menggunakan kelistrikan AC dan DC. Maksutnya adalah
kereta tersebut dapat berjalan pada LAA AC maupun DC. Kok bisa bagaimana ya
caranya? Banyak jawaban atas pertanyaan ini, ada yang bilang ganti pantograph,
ada yang bilang punya dua koneksi. Nah untuk lebih detail akan kita bahas
beserta contoh produknya.
Sebelum membahas kereta AC-DC
kita tengok sebentar system kereta AC dan kereta DC secara terpisah. Gambar 1
adalah system kereta AC sedangkan Gambar 2 adalah system kereta DC. Nah sekarang
coba cari apa perbedaanya? Jika lupa silakan baca kembali tentang system propulsi
kereta ya, klik disini. Komponen utama yang membedakan system AC dan DC adalah
trafo dan rectifier yang dimilik kereta AC (tentunya ada komponen proteksi yang
berbeda juga antara AC dan DC). Trafo berfungsi untuk menurunkan tegangan
listrik yang diperoleh dari LAA. Sedangkan rectifier untuk mengubah listrik AC
menjadi DC. Setelah listrik menjadi DC, maka prosesnya akan sama dengan kereta
DC.
Gambar
1. Sistem kereta AC
Gambar
2. Sistem kereta DC
Setelah tahu perbedaan kereta AC
dan kereta DC, silakan lihat Gambar 3 yang merupakan kereta AC-DC. Nah disini
jelas terlihat bahwa setelah pantograph ada switch ( change over switch) yang
berfungsi untuk memilih system AC atau DC ( lingkaran biru). Jika switch kea
rah bawah, berarti listrik langsung menuju system DC artinya kondisi kereta
lewat LAA DC. Sebaliknya jika switch arah atas maka listrik mengalir melewati
trafo dalam artian listrik AC sedang bekerja.
Gambar
3. Kereta AC DC
Jika pada gambar sebelumnya hanya disajikan system dalam bentuk symbol, untuk lebih mudah memahami silakan lihat gambar 4. Silakan amati dan temukan changeover switch pada Gambar 4. Perpindahan changeover switch dapat secara otomatis dalam artian ketika kereta berhenti dan pantograph turun, operator tinggal memencet switch. Sedangkan perpindahan changeover switch ketika kereta berjalan dimungkinkan juga dengan mendeteksi arus AC atau DC kemudian change over berpindah otomatis. Akan tetapi, sewaktu artikel ini ditulis, saya belum menemukan info tentang ini. Hal ini karena, perpindahan system AD-DC sangat jarang yang disatukan dalam satu lintas. Adapun biasanya perpindahan di stasiun atau karena pindah jalur. Karena system AC biasanya untuk kereta jarak jauh sedangkan system DC untuk kereta jarak dekat atau metro.
Gambar
4. Penjelasan komponen kereta AC-DC
Ref:
https://www.secheron.com/applications/rail-transportation/rolling-stock-ac-dc-multisystem-vehicles/