Teknologi
kereta api sudah berkembang pesat sehingga keselamatan transportasi ini pun
makin terjamin. Penelitian di bidang kereta api pun terus dilakukan untuk
meningkatkan keamanan dan kenyaman penumpang dan tentu saja peningkatan
effisiensi. Salah satu komponen penting kereta api yang terus dilakukan riset
adalah roda dan bogie.
Kemudian
muncul pertanyaan, kenapa tidak mengadopsi teknologi transportasi lain untuk
kereta api? Untuk bisa mengadopsi teknologi kendaraan lain maka catatan pertama
yang harus diperhatikan adalah keamanannya. Selanjutnya, masa pakai kereta
adalah 30-50 tahun sehingga juga harus diperhatikan. Salah satu lembaga
penelitian tentang kereta api yang ada di inggris telah berinisiatif untuk
melakukan penelitian ini, lembaga tersebuat adalah RSSB (Rail Safety and
Standart Board).
Pada
penelitian yang dilakukan RSSB seperti dikutip dari Global Railway Review Edisi
Juli 2019 ada tiga mode transportasi yang diadopsi teknologinya untuk kereta
apai yaitu: kapal, mobil balap F1, dan pesawat. Berikut pembahasannya, silakan
baca sampai selesai.
Adopsi Teknologi Kapal
Kapal
memiliki berat yang lebih ringan karena sebagian besar bahannya adalah carbon
fibre. Untuk itu, telah dilakukan penelitian untuk memakai carbon fibre sebagai
bogie frame. Bogie frame dengan bahan carbon fibre ini memiliki berat 35 kali
lebih ringan dibandingkan dengan bogie dengan bahan besi. Bayangkan jika disatu
kereta saja ada dua bogie dan satu rangkaian ada sepuluh kereta, total ada 20
bogie. Jika satu bogie material besi berat 40 ton, maka bogie carbon fiber ini
hanya memiliki berat 1,15 ton. Jelas penurunan yang drastic. Apa pengaruhnya?
Semakin ringan kereta maka daya traksi yang dibutuhkan semakin kecil. Semakin
kecil daya traksi maka dapat semakin hemat BBM/ listrik. Pada penelitian ini,
komponen bogie lainya seperti axle box masih terbuat dari besi, sehingga
penelitian lebih lanjut masih dilakukan. Bogie prototype dari bahan carbon
fiber telah sukses uji lab dan sekarang berada di University of Huddersfield dan
rencananya akan dilakukan pengujian lapangan di akhir tahun 2019.
Gambar.
Bogie carbon fiber
Adopsi Teknologi Mobil Balap F1
Teknologi yang diadopsi dari mobil balap F1
adalah suspensinya. Mobil F1 memakai inerter sebagai komponen suspensinya.
Pengertian inerter diambil dari Wikipedia adalah “an inerter is a two-terminal
device in which the forces applied at the terminals are equal, opposite, and
proportional to relative acceleration between the nodes.” Lebih jelas silakan
lihat gambar inerter dibawah ini.
Gambar.
Inerter
Inerter
terbukti bisa memperbaiki kontak antara ban dan jalan pada mobil F1. Penggunaan
inerter pada kereta diharapkan dapat memperbaiki kontak antara roda dan rel
sehingga lebih awet dan dapat mengurangi biaya maintenance.
Adopsi Teknologi Pesawat
Jika
pada mobil F1 diadopsi bahan suspensinya, maka pada pesawat diadopsi cara kontrol
suspensinya yaitu dengan menggunakan active suspension atau disebut ARSS(Active
Radial Suspension System). Apa itu active suspension (suspense aktif)? Jika ada
suspensi aktif maka ada suspensi pasif. Suspensi pasif adalah suspensi yang
tanpa pelu diatur misalnya yang banyak dipakai seperti spring dan karet.
Sedangkan pada suspensi aktif bisa diatur, contoh suspensi aktif adalah air
suspension dimana tinggi air suspension bisa diatur berdasar berat kereta.
Bahkan yang lebih canggih, sebagai ilustrasi sederhana, ketika melewati jalan
berlobang, mobil dengan aktif suspension bisa diatur berapa lama lonjakan yang
terjadi. Sedangkan pada pasif suspension lamanya lonjakan penumpang tidak bisa
diatur dan berhenti secara alami sesuai getaran spring suspensinya. Teknologi
aktif suspensi pada pesawat yang diadopsi adalah dengan electro-hydraulic yang
diharapkan dapat memperhalus kontak antara roda dan rel ketika terjadi lonjakan
missal di wesel.
Gambar.
ARSS
Referensi:
ttps://www.hud.ac.uk
0 komentar :
Posting Komentar