Saat
ini persaingan perusahaan kereta api baik itu industry maupun operator semakin
ketat. Era revolusi industry 4.0 ini semakin terasa dengan pemanfaatan
teknologi digital termasuk pada sector kereta api. Berkembangnya bidang kecerdasan
buatan atau artificial intelegence (AI) dan juga energy storage system seperti
teknologi baterai akan memperngaruhi pula perkembagan teknologi kereta api masa
depan. Untuk merespon perkambangan zaman ini, salah satu operator kereta api
besar yaitu SNCF melakukan tiga inovasi yaitu: Connected, Driverless dan
Emission free. Lebih jelas, baca artikel ini sampai selesai.
Connected Train
Connected
train atau kereta yang terkoneksi maksudnya adalah kereta api terkoneksi secara
real time dengan stasiun pengendali. Kemudian semua data yang ada di kereta
baik itu mengenai komponen maupun trafik dipantau secara online. Selain itu
data-data tadi juga di kelola menjadi sebuah data yang besar atau dikenal
dengan big data. Big data ini kemudian diolah untuk memprediksi kapan perawatan
komponen harus dilakukan sehingga dapat mencegah kegagalan komponen ketika
kereta beroprasi. Selain itu biaya perawatan juga bisa ditekan karena perawatan
dilakukan benar-benar pada waktu yang diperlukan sesuai hasil analisa data.
Selain
untuk keperluan maintenance, connected train juga diperlukan untuk pensinyalan
dengan metode moving block. Beberapa teknologi pensinyalan modern sudah
memanfaatkan teknologi ini sehingga posisi kereta secara real time bisa
diketahui. Kemudian jumlah traffic kereta di lintas dapat dioptimalkan. Contoh
system pensinyalan yang sudah menerapkan teknologi connected train adalah ETCS
di Eropa dan ATC di Jepang.
Driverless Train
Driverless
train atau kereta tanpa masinis terbukti memberikan performa yang lebih baik
dibanding kereta dengan masinis. Hal ini karena kecepatan, traffic dan
penggunaan lintas bisa lebih dioptimalkan karena diatur oleh control center.
Untuk yang satu ini SNCF sendiri sudah melakukan kerjasama dengan Technology
Research Institute (IRT) dengan empat focus riset yaitu:
- . Obstacle
detection, deteksi objek di depan arah gerak kereta
- . Signal
reading, pembacaan sinyal secara otomatis
- . Remote
driving, pengendalian kereta jarak jauh
- . Autonomous,
system driverless itu sendiri
Zero Emission
Penguranan
emisi sudah dilakukan dengan menggunakan teknologi kereta listrik. Bersumber
dari Global Railway Review Magazine, penggunaan kereta listrik oleh SNCF telah
mengurangi emisi sebesar 80 % dibanding kereta diesel. SNCF ingin menekan lagi
tingkat emisi yang ada. Cara yang dilakukan yaitu dengan memakai energy storage
system seperti baterai. Jadi, listrik yang ada di LAA diminimalkan, tetapi
ketika kereta perlu energy lebih untuk akselerasi, maka energy diambil dari
baterai. Selain itu kereta berbahan bakar hydrogen juga menjadi opsi.
Referensi:
www.globalrailwayreview.com/article/77742/sncf-sustainable-connected-rolling-stock/