Pernahkan kamu memperhatikan rel kereta api? Secara sekilas kita melihat
bahwa rel kereta membentuk dua garis sejajar. Kesejajaran rel ini dijaga agar
roda kereta tidak jatuh, bayangkan jika jarak antara dua rel tidak sejajar
lagi, misal melebar atau menyempit, kemungkinan besar roda kereta akan keluar
dari lintasan. Jarak antara rel kereta ini dikenal dengan istilah track gauge
atau lebar rel.
Track gauge adalah jarak yang diukur antara sisi dalam kepala rel yang
satu dengan yang satunya. Setiap negara di dunia ini memiliki standart track
gauge masing - masing. Secara umum jenis track gauge yang ada di dunia adalah:
- Minimum gauge:
untuk lebar rel < 600 mm
- Narrow gauge:
untuk lebar rel > 600 mm dan < 1435 mm
- Standart
gauge: untuk lebar rel 1435 mm
- Broad gauge:
untuk lebar rel > 1435 mm
Lebih jelas tentang pengertian narrow gauge, meter gauge, standart
gauge, dan broad gauge bisa dilihat pada gambar 1. Sedangkan persebaran track
gauge yang dipakai didunia dirangkum dalam gambar 2.
gambar 1
gambar 2
Standart gauge adalah nilai yang paling banyak dipakai di dunia. Di
Indonesia sendiri, khususnya Jawa, memakai lebar rel 1067 mm, sedangkan diluar
Jawa memakai lebar rel 1435 mm. Alasan utama kenapa di Jawa memakai lebar rel
1067 mm adalah karena jalur rel di Jawa rata - rata adalah peninggalan Belanda
memiliki lebar rel 1067 mm. Padahal semakin besar nilai lebar rel, maka
kecepatan kereta akan lebih tinggi yang berarti trafik kereta juga bisa lebih
tinggi. Karena biaya untuk membongkar rel juga besar, maka untuk meningkatkan
trafik pemerintah merencanakan sistem dual rel di Jawa.
Secara umum, lebar rel yang kecil memiliki kelebihan pada biaya
konstruksi yang lebih murah dan daya cengkram roda yang lebih kuat sehingga
banyak dipakai di daerah pegunungan. Minimum gauge dan Narrow gauge yang
memiliki loading gauge lebih kecil mampu memiliki radius tikungan yang lebih
kecil pula dibandingkan dengan standart atau broad gauge. Sedangkan standart
gauge dan broad gauge mampu memberikan kestabilan yang lebih baik sehingga
kecepatan kereta dapat lebih tinggi.
Pemilihan lebar rel yang berbeda antar negara ini salah satunya didasari
pada lokomotif atau kereta yang dipakai. Biasanya negara yang membeli lokomotif
dari negara A akan membangun lintasan dengan lebar rel yang sama dengan negara
A. Kecuali beberapa negara yang memiliki peninggalan jalur kereta api seperti
Indonesia. Akan tetapi, beberapa negara sengaja membuat lebar rel yang berbeda
dengan tetangga karena alasan militer ketika perang. Dengan lebar rel yang
berbeda, maka kereta api dari negara musuh tidak akan bisa melaju di lintasan
yang ada.
Seiring dengan perkembangan zaman, dan semakin luasnya jalur kereta api
maka tidak mustahil kereta api akan melintas antar negara seperti di Eropa
misalnya. Untuk mengatasi lebar rel yang berbeda, maka ada beberapa cara yang
dilakukan yaitu:
- Bogie
exchange(tukar bogie). Dilakukan dengan menukar bogie kereta sesuai dengan
lebar rel yang dilintasi. Contohnya dapat dilihat pada gambar berikut yakni
penggantian bogie di stasiun Ukraina yang berada dijalur yang terhubungan
dengan Hungaria dan Slovakia.
- Break of
Gauge. Metode ini dilakukan dengan pemindahan penumpang atau barang ke kereta
yang lain apabila lebar rel nya berganti. Cara ini biasanya dilakukan dengan
mempertemukan antara lintasan yang memiliki lebar rel yang berbeda di stasiun
sehingga pemindahan muatan kereta lebih mudah. Beberapa negara yang memakai
sistem ini adalah Jepang dan Taiwan, dimana untuk mainline memiliki lebar rel
1067 mm sedangkan untuk high speed rail nya memiliki lebar rel 1435 mm.
- Dual gauge.
Dengan menggabungkan dua atau lebih gauge yang berbeda dalam satu lintasan.
Untuk dua gauge yang berbeda bisa dibuat dengan tiga rel seperti gambar
berikut.
- Variable
gauge. Kereta api dengan variable gauge dapat melintasi beberapa jenis gauge
yang berbeda karena memiliki roda yang dapat diatur panjang axle(gandar)nya
yaitu dengan dilengkapi variable gauge axle(VGA). Contoh penerapan metode ini
ada di jalur Spanyol-Prancis dan Polandia - Ukraina.
Ref.: en.wikipedia.org