Pada artikel ini, kita akan
membahas perbandingan beberapa jenis motor traksi untuk kendaraan khususnya jenis
hybrid electric vehicle (HEV). Akan tetapi, secara umum motor traksi yang
dibahas bisa dipakai untuk kendaraan listrik jenis lain maupun kereta api
listrik dan diesel elektrik. Pemilihan motor traksi adalah hal yang penting
dalam pembuatan suatu kendaraan listrik. Pemilihan tersebut biasanya
berdasarkan efisiensi, daya tahan (keawetan) dan harga.
Pada pembahasan ini, kita akan
focus pada empat jenis motor yaitu motor DC, motor induksi, motor permanen magnet
(PM) brushless, dan switch reluctance motor (SRM). Jenis motor induksi dan PM
brushless sekarang ini paling banyak digunakan. Sedangkan motor DC mulai
ditinggalkan sementara motor SRM adalah teknologi baru yang mulai dikembangkan.
Tabel berikut adalah pemakaian keempat jenis motor traksi yang kita bahas pada
produk mobil yang sudah ada di pasaran.
Motor DC sangat cocok dipakai
sebagai motor traksi karena memiliki torsi awal yang tinggi. Motor DC adalah
teknologi lama yang banyak dipakai pada produk – produk lama. Akan tetapi,
jenis motor ini sekarang mulai ditinggalkan karena efisiensinya yang rendah
serta biaya perawatanya yang mahal. Motor induksi masih mendominasi pasaran
motor traksi karena kelebihannya kuat, tahan, dan biaya perawatan rendah. Motor
induksi juga memiliki beberapa kekurangan yaitu efisiensi yang rendah.
PM brushless motor merupakan
jenis motor sinkron. Jenis motor ini merupakan pesain utama motor induksi untuk
motor traksi. Kelebihan motor ini adalah high power density yang artinya untuk
daya yang sama, motor ini memiliki dimensi yang lebih kecil dibandingkan motor
induksi. Hal ini karena motor ini memakai magnet permanent yang meningkatkan
efisiensinya pula. Sedangkan kelemahan motor jenis ini adalah harganya yang mahal
karena pemakaian magnet permanenya. Motor SRM simple, kokoh, dan tahan gangguan.
Sedangkan kekuranganya adalah ripple (riak) dan noise yang ditimbulkan.
Tabel dibawah adalah
perbandingan kuantitatif dari beberapa motor traksi yang telah kita bahas.
Tinjauan yang dipakai adalah power density, efisiensi, controllability (kemudahan
system kendalinya), reliability (ketahanannya) technical maturity (kematangan
teknologinya), cost. Semakin tinggi nilai berarti semakin baik. Berdasarkan
nilai total yang diperoleh, IM dan PM masih mendominasi.
Ref:
Mounir Zeraoulia, Mohamed Benbouzid, Demba Diallo. Electric
Motor Drive Selection Issues for HEV Propulsion Systems: A Comparative Study.
IEEE VPPC’05, Sep 2005, Chicago, United States.pp.280-287, 2005.
<hal-00533362>