Beberapa teman sering bilang ke saya untuk
menulis artikel review kereta, tetapi saya kurang begitu kompeten kalau masalah
review. Selain itu sudah banyak teman railfans yang melakukan review kereta –
kereta di Indonesia. Selagi dapat kesempatan berkunjung ke Eropa, tepatnya
Swedia, saya akan coba menulis artikel review tentang kereta yang pernah saya
coba. Sebenarnya ada beberapa tipe kereta di Swedia meliputi: Kereta Bandara,
Kereta Jarak Menengah ( kereta penumpang ditarik lokomotif dan kereta listrik),
Kereta Jarak Jauh ( high speed), Metro, dan Commuter line. Saya mencoba dua
diantaranya yaitu kereta listrik yang dalam hal ini double deck dan Metro. Pada
kesempatan ini hanya akan saya ulas tentang kereta double deck.
Operasional kereta api di Swedia dilakukan
oleh SJ (Statens Jarnvagar) yang merupakan perusahaan pemerintah, kalau di
Indonesia semacam KAI. Kereta listrik double deck milik SJ adalah tipe X40.
Kereta ini melayani jalur Stockholm ke Linkoping, Eskilstuna/ Arboga, Vasteras/
Orebro, dan Gavle/ Sandviken, serta Gothenburg. Kereta buatan Alston yang mulai
beroprasi pada 2006 ini memiliki konfigurasi satu train set terdiri dari 2 car,
tetapi ada juga yang 3 car. Kereta double decker yang keceptan maksimumnya
mencapai 200 km/jam ini juga memiliki kapasitas yang besar. Pada set yang
terdiri dari 2 car kapasitasnya yaitu 153 kursi, sedangkan pada set yang
terdiri dari 3 car kapasitasnya 252 kursi. Sedangkan track gauge ( lebar sepur)
yang dipakai adalah 1435 dengan system LAA 15 kV AC.
Gambar 1. Double deck SJ X40
Sekarang kita masuk ke bagian review. Secara
umum susunan kereta double deck seperti Gambar 2. Terlihat bahwa bagian yang
dibuat double deck adalah bagian tengah, sedangkan bagian bogie single deck
biasa. Bagian tengah yang dibuat double deck pun yang lantai bawah dibuat lebih
rendah, low floor. Hal ini karena tuntutan loading gauge. Gambar 2 adalah
susunan double deck milik Denmark karena saya tidak menemukan gambar milik SJ
X40.
Gambar 2. Susunan umum kereta double deck
Masuk lebih dalam. Gambar 3 adalah tangga
menuju lantai atas kereta. Ujung atas tangga terdapat pintu otomatis dengan
sensor infra red yang akan membuka ketika ada orang lewat. Sampai dilantai atas
terdapat dua pasang kursi di lajur kanan dan kiri, sedangkan disamping tangga
karena tidak muat jika ditaruh dua pasang kursi ada rak untuk bagasi.
Sebenarnya diatas tempat duduk juga ada rak bagasi, tetapi hanya muat untuk tas
kecil, tidak bisa menaruh koper. Di lajur kiri dan kanan ada enam baris
kursi( satu barisi dua kursi). Kursi pertama di belakang kursi baris kedua, tidak ada
meja. Kursi baris kedua berhadapan dengan kursi baris ketiga dan ada meja
ditengahnya. Kursi baris keempat berpunggungan dengan kursi baris ketiga dan
berhadapan dengan kursi baris lima, tengah ada meja. Kursi baris enam bereda di
belakang kursi baris lima dan tidak ada meja. Jadi total diatas muat untuk 24
penumpang.
Gambar 3. Tangga menuju lantai atas
Gambar 4. Ruang penumpang lantai atas
Selanjutnya di area atas bogie terdapat dua
baris kursi di kanan dan kiri, Gambar 5, dengan total penumpang 8. Lebih
lengkap lihat Gambar, karena saya tidak sempat main ke ujung bogie satunya, dan
lantai bawah cuma lihat sekilas, tetapi secara dekorasi interior antara lantai
atas dan lantai bawah sama. Sedangkan untuk kereta yang ada kabinnya juga belum
sempat saya kunjungi.
Gambar 5. Ruang penumpang area atas bogie
Gambar 6. Susunan kursi kereta non kabin
Ketika saya di dalamnya kereta melaju sekitar
kecepatan 150 km/ jam. Walaupun demikian, kereta masih terasi nyaman dari
gunjangan dan tidak berisik. Berdiskusi dengan teman saya mengenai hal ini,
beliau menjelaskan bahwa factor penyebab kenyamanan ini ada dua, pertama bogie
kedua rel. Lantas kereta api di Indonesia kurang dibagian apa, kok menurut
saya, terasa cukup berisik walaupun itu kelas eksekutif. Nah hal ini yang
menjadi PR kita bersama untuk ikut serta berpartisipasi terhadap perkeretaapian
Indonesia.
Tak lupa, ini foto toiletnya, bersih, tapi
bau. Darifotonya terlihat lebih baik dari kereta Indonesia tapi dari wanginnya
lebih harum kereta Indonesia yang sudah dipasang pewangi. Dan terakhir foto
saya nampang. Semoga bisa berkunjung dan merasakan teknologi – teknologi kereta
lainya dan tentunya tak lupa menulis artikel untuk menambah wawasan kita
bersama. Salam.
Gambar 6. Toilet kereta
NN - Numpang Nampang
Reff:
- https://en.wikipedia.org/wiki/SJ_X40
- http://www.bombardier.com/en/transportation/projects/project.double-deck-coach-denmark.html?f-region=europe