Apa itu IoT atau Internet of
Things? Istilah IoT gencar dibicarakan pada era revolusi industry 4 ini,
sebenarnya benda apa ini? Seperti kepanjanganya, Internet of Things, jika
diartikan secara Bahasa maka maknanya internet dari benda. Maksutnya adalah
menghubungkan benda – benda dengan internet. Contoh aplikasi IoT sederhana
adalah saklar rumah cerdas, dimana kita dapat menghidupkan dan mematikan lampu
rumah dari jarak jauh dengan koneksi internet. Hal ini dapat dilakukan karena
saklar lampu rumah sudah terhubung ke internet juga. Saat ini mulai banyak
penerapan IoT diberbagai bidang, tidak terlepas pada bidang perkeretaapian.
Aplikasi IoT pada
perkeretaapian adalah untuk memudahkan perawatan, baik sarana maupun prasarana.
Salah satu cara yang dipakai pada perawatan kereta adalah dengan metode CBM
(Condition Base Maintenance) artinya perawatan dilakukan berdasarkan kondisi
sarana/ prasana, dibuat skala prioritas. Untuk dapat melakukan metode CBM ini
terlebih dahulu dilakukan inspeksi berkala pada sarana/ prasaranan
perkeretaapian.
Berdasarkan data dari Ohyun Jo
(2017), biaya maintenance sebagian besar dihabiskan untuk tenaga kerja dalam
melakukan inspeksi, sehingga biaya perbaikan yang tersedia berkurang. Teknologi
IoT bisa diterapkan untuk membantu tugas inspeksi dengan cara memasang sensor
pada setiap peralatan sarana/ prasarana sehingga terhubung ke internet dan
dapat dipantau di server secara real time. Ada kelebihan pasti ada kekurangan,
kekurangan dari system ini adalah biaya awal yang mahal karena harus memasang
sensor di setiap komponen yang ingin diamati. Kendala yang lain dalam realisasi
adalah, hal ini akan mengurangi jumlah tenaga kerja yang cukup besar. Namun,
kedepannya, hal ini pasti terealisasi.
Realisasi system IoT terdiri
dari tiga tahapan yaitu: sensing, accessing, dan processing. Sensing adalah
tahapan pemasangan sensor pada setiap peralatan yang ingin dimonitoring.
Accessing adalah tahap dimana data dari sensor di kirim ke jaringan secara wireless.
Processing adalah tahapan mengolah data sehingga diperoleh informasi yang
dikehendaki.
Pada system IoT diperlukan
transfer data jarak dekat maupun jarak jauh. Transfer data jarak dekat adalah
dari sensor yang dipasang di peralatan ke trackside gateway, sedangkan transfer
data jarak jauh dari gateway ke IoT network seperti dapat dilihat pada gambar
di bawah ini. Dua kandidat yang dapat dipakai dalam IoT network adalah LTE(Long
Term Evolution) dan LoRA(Long Range Wide Area). Studi yang dilakukan oleh Ohyun
Jo (2017), memberikan kesimpulan bahwa ditinjau dari segi konsumsi daya dan
error daya yang dihasilkan, LoRA unggul dibandingkan LTE.
Demikian ulasan tentang
pemanfaatan IoT pada perkeretaapian. Manfaat dan kendala yang ada. Tahapan dalam
realisasi IoT. Serta kandidat jaringan yang sesuai untuk aplikasi system IoT.
Semoga bisa menambah wawasan kita Bersama. Apabila ada masukan, silakan
tuliskan di kolom komentar. Terima kasih.
Referensi:
Ohyun Jo, Yong Kyu Kim, Juycop
Kim, Internet of Things for smart Railway:Feasibility and Appliction,
IEEE Internet of Things Journal, 2017.
0 komentar :
Posting Komentar