Pada artikel ini, kita akan
membahas tentang jenis kereta apa yang paling ramah lingkungan. Paling ramah
lingkuangan dalam artian paling rendah emisi yang dihasilkan. Ada beberapa
kandidat yang akan kita bandingkan disini, yaitu kereta listrik, kereta diesel,
kereta baterai, kereta hydrogen, dan kereta biogas. Pada pembahasan kali ini,
akan diulas secara komprehensif, dalam artian, meninjau emisi yang dihasilkan
mulai dari awal pembentukan bahan bakar, tidak hanya saat kereta beroprasi.
Mari simak dan baca sampai selesai.
Kita tengok sebentar tentang
sejarah. Dimulai dari kereta uap yang memiliki kecepatan rendah dan polusi yang
tinggi. Kemudian digantikan dengan kereta disel dengan kecepatan yang lebih tinggi
dan polusi yang berkurang. Selanjutnya, muncul kereta listrik yang dapat
melanju lebih cepat dibandingkan kereta disel dan dengan emisi yang lebih
rendah dalam pengoperasian kereta. Akan tetapi, kereta listrik membutuhkan
prasarana berupa catenary atau LAA (Listrik Aliran Atas). Hal ini, membuat
kereta listrik tidak fleksibel dan tidak dapat dioperasikan disemua jalur.
Kereta disel masih merajai karena dapat dioperasikan di semua jalur. Kemudian,
penelitian tentang alternatif lain dimulai.
Panel Surya. Sempat ada penelitian tentang kereta dengan
tenaga panel surya. Akan tetapi, dengan tenaga panel surya, meski semua atap
kereta diberi panel surya, dan kereta berada pada terik siang hari, energi yang
dihasilkan panel surya tidak akan mencukupi untuk menggerakkan kereta pada
kecepatan operasi yang memadai.
Baterai. Kereta
baterai pada dasarnya adalah kereta listrik yang energi listriknya disimpan di
baterai. Akan tetapi, kelemahan dari kereta berbasis baterai ini adalah, jarak
tempuh yang terbatas karena keterbatasan baterai dan juga biaya perawatan
beterai akan mahal. Selain itu, aplikasinya untuk kereta main-line (jarak jauh)
tidak bisa menampung energi dari regenerative braking secara optimal karena
kereta main-line biasanya percepatan/ perlambatannya rendah.
Hidrogen. Kereta
jenis ini memakai fuel cell untuk mengubah hydrogen menjadi listrik. Sistem ini
memerlukan beban listrik yang stabil, sehingga kereta ini juga dilengkapi
betarai. Jika permintaan daya lisrik besar, maka baterai ikut membantu. Jika
permintaan daya listrik kecil, hasil listrik dari fuel cell disimpan di
baterai. Sehingga baban listrik fuel cell bisa stabil. Kereta ini memerlukan
biaya yang mahal saat ini. Mulai dari proses pembembuatan hydrogen, perawatan
komponennya, bahkan jalur suplay hydrogen ke stasiun kereta.
Biogas. Kereta
biogas pada dasarnya adalah kereta disel yang memiliki bahan bakar biogas.
Biogas adalah bahan bakar ramah lingkungan dari daur ulang sampah organic.
Semua sumber energi kereta
yang telah dibahas diatas memilik kelebihan dan kekurangan masing – masing.
Gambar 2 bagian atas menunjukkan, bahwa suatu kereta yang membutuhkan energi
yang sama tetapi disuplai dari beberapa sumber energi berbeda. Terlihat bahwa
enegi permintaan kereta sama. Akan tetapi, energi yang diberikan berbeda pada
tiap sumber energi. Terlihat bahwa, energi yang diberikan kereta disel biasa
dan disel biogas paling tinggi. Sedangkan pada kereta listrik, sumber listrik
mensuplai energi paling sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa kereta berbasis
disel memiliki efisiensi energi paling kecil. Sedangkan efisiensi paling baik
ada pada kereta listrik.
Kereta paling efisien belum
tentu paling ramah lingkungan. Hal ini karena, kita perlu lihat secara keseluruhan
sumber energi tadi diperoleh. Gambar 2 bagian bawah menunjukkan emisi
greenhouse gas pada setiap jenis kereta. Terlihat bahwa, berdasarkan emisi
sumber energi, kereta hydrogen menghasilkan paling banyak polutan dari hasil
pembuatan hydrogen. Selanjutnya kereta baterai dari hasil proses produksi
baterai dan kereta listrik pada pembangkitan energi listrik. Sedangkan pada
kereta disel, polusi lebih banyak dihasilkan pada saat operasional kereta bukan
pada proses pembuatan bahan bakarnya. Sedangkan kereta biogas, adalah kereta
paling ramah lingkungan dengan polusi paling kecil.
Berdasarkan pembahasan diatas,
maka dapat kita simpulkan bersama, kereta paling ramah lingkungan adalah kereta
biogas. Sedangkan kereta paling efisien adalah kereta listrik. Semoga bisa
menambah pengetahuan kita. Tinjauan diatas tidak mempertimbangkan secara
ekonomi. Karena lebih komplek lagi. Sehingga banyak operator memakai banyak jenis
kereta untuk saling melengkapi dengan Analisa keuntungan yang utama.
Ref.
Rouqutte, F., Ficot-Boulet,
D., Melenchon, M., In search of the zero-emission train, Railway Gazette
International, December 2020.
0 komentar :
Posting Komentar