Dunia Kereta dan Dunia Listrik, Ada disini!

Senin, 05 Desember 2016

Dunia Listrik - Metode Eksitasi Generator

Pada kesempatan kali ini akan kita pelajari bersama tentang metode eksitasi pada generator sinkron. Biasanya setiap perusahaan pembuat generator memberikan beberapa pilihan sumber supply ke AVR(Automatic Voltage Regulator) dan pemilihan yang tepat sangat penting untuk memastikan generator berfungsi dengan baik. Sebelum melangkah lebih jauh ke metode eksitasi sebaiknya kita tahu sebenarnya bagaimana proses kerja atau  hubungan antara AVR dan generator itu:
  • Output AVR dihubungkan dengan stator untuk mengatur kuat medan magnet yang berfungsi menjaga agar voltase output generator tetap konstan dalam kondisi beban yang variatif
  • Supply power ke AVR ada beberapa cara/ metode yang akan kita bahas pada artikel ini

Berdasarkan fungsi AVR untuk menjaga tegangan output generator maka AVR harus memiliki power supply yang cukup kuat arus eksitasi dapat terpenuhi terutama pada kondisi transien. AVR sendiri memiliki beberapa konstruksi yang berbeda, dua diantaranya adalah Silicone-Control-Rectifier (SCR) dan Field-Effect-Transistor (FET), baca juga Konstruksi AVR.  Setiap tipe akan memiliki pengaruh terhadap eksitasi berdasar voltage sensing dan power input nya.

Self Excited (shunt)

Pada metode self eksitasi, AVR memperoleh tegangan supply dari main stator. Output main stator juga dipakai AVR untuk sensing tegangan generator yang dipakai untuk regulasi tegangan. Metode ini adalah paling simple dan murah. Tidak memerlukan komponen tambahan dan mudah dalam troubleshoot.

Sistem yang simple dari metode ini ternyata juga membawa banyak kekurangan. Hal ini karena, kualitas power input ke AVR sangat dipengaruhi oleh beban generator. Ketika variasi beban terjadi, voltase dan frekuensi akan turun sedangkan AVR harus memberikan lebih banyak arus  eksitasi untuk menjaga tegangan output generator. Pada kondisi ini, AVR tidak akan mampu  untuk menjaga tegangan generator dalam waktu yang lama.



Excitation Boost System (EBS)

EBS adalah metode eksitasi lain, dimana pada sistem ini adalah self-excited yang diberi boost. Sehingga konstruksi dari EBS hampir sama dengan self-excited pada sisi voltage sensing dan power input, dan penambahan excitation boost control (EBC) module dan excitation boost generator (EBG). EBC dikoneksi dengan AVR yang akan membantu mensuplai variasi arus eksitasi berdasarkan variasi beban/load dari generator. EBG hanya akan ikut mensuplai eksitasi jika AVR memerintahkannya melalui komen ke EBC. Adanya EBG membuat sistem ini mirip dengan metode eksitasi Permanent Magnet Generator (PMG). Akan tetapi, EBG disini tidak aktif secara continue, hanya kondisional sesuai perintah dari AVR.



Permanent Magnet Generator (PMG)

Metode eksitasi ini juga disebut motode eksitasi terpisah. Pada metode ini dipakai generator permanan magnet untuk menghasilkan supply bagi AVR, lihat gambar. Output dari PMG sendiri terisolasi/ tidak terpengaruh oleh variasi beban generator. Sepanjang shaft rotor generator masih berputar PMG menghasilkan output konstan 3 phase. Metode PMG memiliki beberapa keuntungan baik dari sisi starting maupun variasi beban, berikut diantaranya:
  • Supply ke AVR tidak berhenti meski kondisi fault dengan syarat rotor tetap berputar
  • Variasi load alternator tidak berpengaruh terhadap supply ke AVR
  •  Lebih handal pada saat starting dibanding dengan pemanfaatan residual magnetic pada self excited

Berdasarkan kelebihan diatas, walaupun metode PMG memerlukan penambahan komponen dan membuat generator menjadi lebih berat, PMG masih menjadi pilihan utama. PMG menjadi pilihan pada aplikasi yeng memerlukan kehandalan pada motor starting, koordinasi beban, dan beban non-linier.


Auxiliary Winding (AUX)

Metode ini bukan metode baru, tetapi agak jarang dipakai. Belakagan mulai digunakan pada instalasi – instalasi besar. Metode ini dilakukan dengan cara menambahkan lilitan pada bagian stator yang disebut auxiliary winding. Auxiliary winding ini menghasilkan listrik 1 phasa. Dengan metode ini, tidak diperlukan pemakaian PMG. Selain itu metode ini cukup handal  terhadap harmonic akibat non-linier load.

Beberapa manfaat dari metode ini adalah panjang generator dapat berkurang karena tidak adanya penambahan PMG.  Selain itu, metode ini juga cukup handal karena paling sedikit mengalami kerusakan.



Reff:
Greg Laliberter. A Comparison of Generator Excitation Systems. White paper. Cummins Power Generation

Share:

17 komentar :

  1. Mau tanya masss... Genset saya gulungan PMG nya terbakar. Apa ada solusi lain. Selain di gulung ulang? Soalnya gulungan utama nya madis bagus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika kondisi coilnya masih bagus, bisa diganti bagian yang rusak saja

      Hapus
    2. Genset saya input avr nya saya rubah menjadi self ixciter.karena gulungan pmg/ gulungan input avr nya kebakar.apa efek nya ya mas.klo untuk daya 4 ampere aman2 aja.tapi klo untuk ngelas ngedrop volt nya.genset saya 7000 wat.sebetulnya tegangan maksimal input avr itu brp yyaaa

      Hapus
  2. tidak bisa di ganti yg rusak aja mas.katanya harus gulung ulang semua.dirubah sepertiself exited gimana caranya mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Genset itu dibikin dengan eksitasi tertentu, jadi tdk bisa diubah ke jenis eksitasi lain(kalaupun bisa mahal). Utk kasus mas, tinggal yg rusak gulungan apanya, kalau gulungan eksitasinya ya yg itu yg diganti, kalau gulungan utamanya ya yg itu yg diganti

      Hapus
  3. Mohon pencerahan nya ms. Genset sy 1 phase 7000 watt , avr rusak , udh ganti baru tp ttp ngga bisa. Pas di ukur power suply ke avr ngga ada tegangan. Kira2 mslh dmna ya..kalo di lihat dari bentuk fisik nya , input avr nya model auxiliary winding .

    BalasHapus
    Balasan
    1. kemungkinan auxiliary winding bermasalah. Bisa coba ambilkan supply dr output genset, jadinya self excited. Hanya saja kelemahannya output tidak stabil terhadap perubahan beban

      Hapus
  4. Kira2 konstruksi auxiliary winding sendiri seperti apa ya ms. Terimakasih..

    BalasHapus
  5. Genset saya input avr nya saya rubah menjadi self ixciter.karena gulungan pmg/ gulungan input avr nya kebakar.apa efek nya ya mas.klo untuk daya 4 ampere aman2 aja.tapi klo untuk ngelas ngedrop volt nya.genset saya 7000 wat.sebetulnya tegangan maksimal input avr itu brp yyaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. AVR biasanya DC, ada yg 12 ada yg 24. Silakan dicek speknya

      Hapus
  6. Punya saya sudah bisa mas.input avr saya ambil dari output genset.kelemahan cuma kurang konstan aja klo buat beban kejut seperti ngelas.dan klo pertama hidup harus kita gas besar dulu ato saya pancing exiter nya pakai batrei 12 vol.klo untuk beban kompresor listrik 6 amper aman mas.cuma kendala gk visa pakai ngelas.kurang kontan

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu jadi self excited pak, memang kelemahan self excited kurang stabil terhadap beban pak

      Hapus
  7. Genset saya honda elemax sh 6500 out voltase 330 volt tp putaran mesin tetap normal

    BalasHapus
  8. ada pembahasan tentang motor traksi AC dan DC ngga ? pengen tau perbedaan inputnya jika menggunakan arus AC sama DC, THX

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih masukannya, akan sgera ditindaklanjuti

      Hapus
  9. Terima kasih ilmunya mas..
    Saya ijin sedot ya mas.


    Salam kenal,

    Keretapedia

    BalasHapus
  10. Mantap mas.. Tks banyak ilmunya semoga Tuhan membalas kebaikan mas..

    BalasHapus

Translate

Tentang Penulis

Tentang Penulis
[click foto utk detail]

Follow IG

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Highlight

Dunia Kereta - Flywheel: Solusi Efisiensi Energi Kereta Listrik

Seperti telah kita pelajari bersama pada Sistem Propulsi Kereta Rel Listrik (KRL)  bahwa pada KRL memungkinkan tiga jenis pengereman yaitu ...

Flag Counter

Flag Counter