Setelah sebelumnya kita pelajari bahwa massa kereta mempengarumi konsumsi energi dimana semakin berat massa kereta maka semakin
besar pula konsumsi energinya, maka pada kesempatan ini akan kita pelajadi
pengaruh bentuk aerodinamis kereta terhadap konsumsi energi. Aerodinamis disini
berkaitan dengan bentuk kereta, karena aerodinamis memiliki pengaruh pada
timbulnya air resistance ( gaya hambat udara). Selain berpengaruh pada konsumsi
energi, aerodinamis juga berperan pada noise/ kebisingan ketika kereta
berjalan, safety pada high speed train, bahkan pada kenyamanan penumpang.
Air resistance yang bekerja pada kereta dipengaruhi oleh
dua faktor: bentuk geometri kereta api dan kekasaran permukaan. Secara umum
semua bagian luar kereta memiliki peran untuk timbulnya air resistance. Pada
high speed train, aerodinamis sangat penting. Gambar 2 dibawah menunjukkan
presentase besarnya air resistance yang ditimbulkan beberapa komponen luar
kereta high speed.
Gambar 2. Prosentase penyumbang air resistance
Berdasarkan Gambar 2 diatas, terlihat bahwa komponen
penyumbang air resistance terbesar adalah bogie dan roda. Salah satu usaha
untuk memperbaiki aerodinamis kereta api pada bagian bogie dan roda dapat
dilakukan dengan memberikan cover di depan roda. Penyebab utama dari air
resistance adalah pada transisi aliran udara laminar ke turbulensi, Gambar 3,
maka aeroninamis pada sisi samping dan roof kereta dapat diperbaiki dengan
menghindari lekuk-lekuk tajam kereta. Setiap sudut peralihat bentuk dibuat
lengkung tidak menyudut.
Gambar 3. Laminar dan Turbulensi
Sedangkan pada kereta barang, yang memang memiliki bentuk
tidak se-aerodinamis kereta high speed atau kereta penumpang, air resistence
dapat dikurangan dengan pemberian cover dan pengaturan pada jarak antar kereta.
Berdasarkan penelitian pada gerbong barang, ditemukan bahwa gerbong penuh
memiliki aerodinamis yang lebih baik daripada gerbong kosong.
Selain air resistance, running resistance, yang timbul
akibat gaya gesek juga berperan pada konsumsi energi kereta. Sedikit kita bahas
tentang gaya gesek pada kereta api. Gaya gesek pada kereta api utamanya
ditimbulkan karena kontak antara roda dan rel, selain itu pada flange roda
ketika kereta berjalan di lintasan lengkung/ belokan. Kedua gaya gesek tadi
berkontribusi pada 10 % penggunaan energi pada kereta api. Untuk itu, terkadang
pada saat kereta berbelok dipakai pelumas untuk mengurangi gaya gesek sisi
flange roda. Sedangkan pada gaya gesek antara roda dan rel, secara desain sudah
dipertimbangkan seminimal mungkin, dimana pada perhitungannya mempertimbangkan
syarat koefisien adhesive. Jika gaya gesek terlalu besar, maka rugi – rugi
akibat gaya gesek besar, sebaliknya jika terlalu kecil maka kereta akan slip
dan tidak bisa berjalan.
Semoga dengan sedikit pembahasan mengenai pengaruh
aerodinamis kereta pada konsumsi energi ini bisa menambah pengetahuan kita
bersama. Terima kasih atas kunjungan Anda pada website ini.
English title: The effect of train aerodynamic to the energy consumption
Artikel terkait: