Dunia Kereta dan Dunia Listrik, Ada disini!

Kamis, 27 September 2018

Dunia Kereta - Lokomotif Listrik


Berbicara tentang lokomotif, sebelumnya telah kita bahas tentang lokomotif diesel hidrolik dan lokomotif diesel elektrik karena keduanya banyak di pakai di Indonesia. Selanjutnya pada sub bab ini kita akan membahas tentang lokomotif listrik yang sudah banyak dimanfaatkan di luar negeri, meskipun di Indonesia sendiri belum ada. Akan kita pelajari bersama tentang komponen dan cara kerja dari lokomotif listrik.



Gambar 1. Lokomotif listrik dan komponennya (http://www.railway-technical.com/)

Gambar 1 menunjukkan sebuah lokomotif listrik beserta komponennya. Akan kita bahas satu-persatu mulai dari sumber listrik hingga ke motor traksi. Pada gambar 1 garis warna merah menunjukkan aliran listrik AC satu phasa, garis biru menunjukan aliran listrik DC dan garis pink menunjukkan listrik AC 3 phasa. Sistem lokomotif pada gambar diatas adalah LAA listrik AC (biasanya 25 kV 50/60 Hz) dan motor traksi listrik AC.



Dimulai dari Overhead line (Listrik Aliran Atas – LAA) listrik masuk ke sistem kereta melalui pantograph kemudian melewati Circuit Breaker (CB) sebagai sistem proteksi/ pengaman yang akan memutus aliran listrik apabila terjadi gangguan.  Kemudian listrik dilanjutkan masuk ke transformer untuk diturunkan tegangannya dengan trafo step-down. Dari trafo listrik masuk ke rectifier untuk diubah menjadi listrik DC. Selanjutnya, listrik DC masuk ke main inverter dan auxiliary inverter. Output dari main inverter adalah listrik AC 3 phasa untuk menggerakkan motor traksi. Biasanya satu main inverter dapat menggerakkan hingga empat motor traksi dengan susunan parallel, sesuai dengan daya inverter dan motor yang dipakai.


Gambar 2. Lokomotif Listrik  (http://www.toshiba.co.jp)

Disisi lain auxiliary inverter berfungsi untuk menghasilkan listrik 3 phase yang dipakai untuk supply beban auxiliary seperti cooling fan, compressor, motor blower dll. Cooling fan bertugas untuk mendinginkan komponen – komponen yang ada dalam lokomotif. Compressor bertugas menghasilkan udara pengereman untuk supply air brake dan motor blower sebagai pendingin motor traksi. Karena menghasilkan listrik 3 phase dengan frekuensi konstan maka auxiliary inverter dikenal dengan sebutan SIV (Static Inverter) sedangkan main inverter yang menghasilkan listrik dengan frekuensi yang bervariasi disebut VVVF (Variable Volatage Variable Frequency). Baca: VVVF danSIV.

Selanjutnya ada juga auxiliary rectifier yang berfungsi menghasilkan listrik DC untuk charging baterai dan juga beban DC seperti lampu depan, lampu sinyal, dan wiper. Baterai disini dipakai untuk back-up ketika emergency. Terakhir axle brush dipakai sebagai jalur arus balik. Seperti halnya lampu rumah kita yang memakai dua kabel, satu kabel fase dan satu kabel netral, maka pada kereta kabel fasenya adalah LAA dan kabel netralnya adalah rel itu sendiri.

Share:

Kamis, 20 September 2018

Dunia Kereta - Jenis Kereta Api

Pada kesempatan ini kita akan pelajari bersama jenis kereta api. Utamanya kereta api yang masih banyak dioperasikan, tidak termasuk kereta api uap. Di Indonesia sendiri sekarang mulai bermunculan banyak tipe kereta api, ada kereta api antar kota/ antar provinsi, ada MRT, LRT, dan akan dibangun pula kereta high speed. Apa saja perbedaan beberapa jenis kereta api tadi? Mari kita bahas satu demi satu.

LRT
LRT atau Light Rail Transit merupakan jenis MRT dengan kapasitas medium. LRT merupakan perpaduan antara MRT dan bis sehingga banyak kita temui LRT berjalan pada lintasan yang sebadan dengan jalan raya. LRT sendiri ada yang berjalan dengan tenaga diesel dan ada yang bertenaga listrik. Ciri lain LRT adalah jarak antar stasiun yang cukup pendek yakni 1 – 3 km dan berjalan dengan kecepatan rata – rata 60 km/ jam. Sedangkan dari segi lintasan, dimungkinkan sharing dengan jenis kereta api lain, misal kereta barang dsb. Perlintasan pada jalur LRT juga dimungkinkan.

MRT
MRT atau Mass Rapid Transit terkadang disebut sebagai metro juga subway. Merupakan jenis kereta api yang melayani perkotaan dengan kapasitas yang cukup besar, lebih besar dari LRT. Agar dapat berjalan cepat, rapit, di perkotaan, maka MRT biasanya memiliki jalur khusus baik di bawah tanah, undergroud, atau juga di atas tanah, elevated. Ciri lain dari MRT adalah jarak antar stasiun 2 – 3 km dengan kecepatan rata – rata 80 km/ jam. Kebanyakan MRT bertenaga listrik karena mempertimbangkan polusi ketika berjalan di lintasan lorong bawah tanah.



Gambar 1. MRT Jakarta (finance.detik.com)
Commuter rail

Gambar 2. Kereta Commuter Jakarta (www.krl.co.id)

Commuter rail adalah kereta api regional atau jarak dekat yang menghubungkan perkortaan dengan daerah – daerah disekitarnya. Misalnya commuter rail Jakarta yang menghubungkan Bekasi, Tengerang ke Pusat Ibu Kota Jakarta. Perbedaan commuter dengan MRT adalah, commuter tidak memiliki jalur khusus, biasanya sharing lintasan dengan kereta lain. Jadi jangan heran jika tiket MRT lebih mahal. Jarak antar stasiun pada commuter sekitar 1 – 3 km dengan kecepatan rata – rata 80 km/ jam.

Intercity rail
Intercity rail adalah kereta antar kota atau antar provinsi seperti yang sering kita jumpai misalnya Sancaka, Logawa dll. Jarak antar stasiunnya cukup jauh yaitu 5 – 160 km sehingga pada kereta ini disediakan fasilitas toilet, kafe(kereta makan) bahkan ada jenis kereta tidurnya. Kecepatan kereta jenis ini rata – rata 100 km/ jam. Lintasan pada intercity rail dimungkinkan untuk sharing dengan jenis kereta lain, perlintasan juga sering ditemui pada lintas kereta ini. Jenis kereta ini ada yang ditarik lokomotif ada juga yang berpenggerak sendiri seperti kereta Prameks yang ada di Solo.

High speed rail
High speed rail atau kereta cepat merupakan jenis kereta dengan kecepatan diatas 150 km/ jam. Kereta super cepat yang bahkan bisa diadu dengan pesawat ini dipakai untuk jarak jauh minimal 100 km. Dengan kecepatan yang tinggi, lintasan kereta ini didesain khusus dimana tidak ada kereta jenis lain maupun perlintasan disana. Pada umumnya kereta high speed bertenaga listrik dan jenis multiple unit (kereta berpenggerak) seperti shinkansen. Akan tetapi ada juga kereta cepat yang ditarik lokomotif yaitu Siemens Charger yang dioperasikan oleh Amtrak dengan kecepatan maksimum 201 km/jam.


Gambar 3. High speed rail
(https://phys.org/news/2013-04-australian-high-rail-worth.html)

Referensi:

Share:

Translate

Tentang Penulis

Tentang Penulis
[click foto utk detail]

Follow IG

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Highlight

Dunia Kereta - Flywheel: Solusi Efisiensi Energi Kereta Listrik

Seperti telah kita pelajari bersama pada Sistem Propulsi Kereta Rel Listrik (KRL)  bahwa pada KRL memungkinkan tiga jenis pengereman yaitu ...

Flag Counter

Flag Counter