In editing
Jumat, 30 Desember 2022
Minggu, 17 April 2022
Dunia Kereta - Kereta Fuel Cell India
Salah satu teknologi kereta
yang ramah lingkungan adalah kereta fuel cell. Kereta ini berbahan bakar
hydrogen (H2) yang kemudian diproses dimesin fuelcell dan menghasilkan sisa
berupa air, sehingga sangat ramah lingkungan. Akan tetapi, yang masih menjadi
kelemahan teknologi ini adalah cara mendapatkan H2 yang masih mahal. Selain
itu, proses produksi H2 saat ini juga menghasilkan polusi tersendiri. Pada
artikel kali ini, kita akan membahas perkembangan kereta fuel cell di India.
Akhir tahun 2021 kemarin,
India melakukan uji coba kereta fuel cell pertamanya. Uji coba ini bertujuan
untuk mengetahui potensi penurunan emisi sector transportasi dengan cara
mempercepat penggunaan kendaraan berbahan bakar hydrogen. India sendiri
merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, salah
satunya bidang industry berat dan produksi. Hal ini membuat emisi CO2 yang dihasilkan
cukup besar. Bahkan pada tahun 2015 menduduki peringkat tiga besar dunia negara
penghasil polusi.
India sendiri memiliki target
zero emisi pada tahun 2060 pada sector industry dan transportasi. Beberapa
usaha telah dilakukan, misalnya menghentikan penggunaan mesin dua-tak menjadi
empat-tak, menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan seperti biofuel.
Sedangkan pada sector kereta api, beberapa alternatif untuk mereduksi emisi
adalah: penggunaan biofuel, bahan bakar sintesis, elektrifikasi lintas, dan juga
penggunaan bahan bakar hydrogen.
Salah satu upaya yang telah
dilakukan Indian Railway adalah dengan menggunakan baterai dan bahan bakar hydrogen
pada kereta. Lokomotif biasa akan memerlukan baterai yang sangat besar untuk
dapat beroprasi jarak jauh dan beban yang berat. Sedangkan fuel cell menawarkan
berat yang lebih ringan dan jarak operasional kereta yang lebih jauh. Selain
itu, kereta berbahan bakar hydrogen lebih hemat dan tidak bising dibandingkan
dengan kereta bertenaga diesel.
Untuk mengurangi emisi akibat
produksi hydrogen, maka dilakukan produksi dengan energi ramah lingkungan
seperti panel surya. Jenis ini disebut green hydrogen. Sedangkan jika dihasilkan
dari bahan bakar fosil disebut grey hydrogen, dan apabila diproduksi dengan gas
alam disebut blue hydrogen.
Salah satu aplikasi kereta
bertenaga hydrogen adalah dengan menempatkan modul fuelcell di roof kereta dan tangka
hydrogen dan oksigen di bawah lantai (underfloor). Reaksi antara hydrogen dan
oksigen pada fuel cell menghasilkan energi listrik serta zat buang berupa air,
udara, dan panas. Listrik disimpan di baterai yang selanjutnya dipakai untuk
menggerakkan motor traksi atau dapat langsung dimanfaatkan ke motor traksi. Prototipe
kereta fuel cell di India yang bertenaga 300kW dibuat memakai bekas lokomotif
diesel. Kecepatan maksimumnya diperkirakan mencepai 140 km/jam.
Ref:
https://www.railwaygazette.com/in-depth/traction-india-to-trial-fuel-cell
trainset/57957.article
https://www.imeche.org/news/news-article/could-hydrogen-trains-be-the-future-of-rail
Jumat, 31 Desember 2021
Dunia Kereta - Sistem Kontrol Kereta Nir-Awak
Tidak hanya pesawat yang nir-awak, kereta juga telah lama menerapkap teknologi nir-awak. Kereta nir-awak disini adalah kereta otomatis tanpa masinis. Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu, maka perawatan kereta nir-awak dapat juga dilakukan secara otomatis tanpa petugas. Jadi benar-benar kereta berjalan otomatis dan dalam perawatan pun otomatis. Pada artikel ini, kita akan membahas teknologi kereta nir-awak dan perawatanya yang juga secara otomatis yang diaplikasikan di Rusia.
Otomatisasi perkeretaapin di Rusia dibangun pada tahun 2015 di stasiun Luzhskaya. Salah satu yang dibangun adalah switch (wesel) otomatis yang bekerja untuk memindah jalur secara otomatis. Untuk fungsi ini, sebelumnya telah dibuat model simulasi kereta yang bekerja mendeteksi lokasi kereta dengan presisi kesalahan tidak lebih dari 10cm. Selain itu, di Moscow Central Circle (MCC) juga telah dibangun multi-circuit automatic control dengan menerapkan GoA4. Baca: Grade of Automation(GoA).
Gambar Monitor dari
apa yang dilihat oleh kereta otomatis
Beberapa otomatisasi yang
dibangun di Lastochka adalah sistem pengereman terkendali remote jarak jauh,
monitoring penumpang yang mencurigakan, dan juga pintu otomatis. Keunggulan
sistem control kereta otomatis ini yaitu pertukaran data antar kereta, sistem
kendali yang terdistribusi dan presisi yang tinggi.
Ref.
Vladimir Andreev, Developing technologies
for autonomous railway management, Global Railway Review, 2021.
Rabu, 24 November 2021
Selasa, 20 Juli 2021
MILAD ke-5 keretalistrik.com Bagi Pulsa GRATIS
Rabu, 31 Maret 2021
Dunia Kereta - Suhu Minus, Bagaimana Kereta Tetap Beroprasi?
Hallo teman-teman KL semua,
sebutan baru buat pembaca setia keretalistrik. Setelah lama bersemedi ditengah pandemi
korona ini, kita akan bagi cerita baru tentang kereta api ini. Sebelumnya kita
doakan semoga wabah korona yang ada di Indonesia khususnya dan dunia umumnya
segera selesai, dan kita bisa menikmati lagi perjalanan dengan kereta, aamiin.
Kali ini kita akan sedikit share tentang bagaimana kereta api bisa tetap
beroprasi pada suhu dingin yang ekstrem, yaitu -30 ⁰C.
Pada kesempatan kali ini, kita
akan mengambil contoh kasus operasional kereta di Amerika Serikat dengan
operator Norfolk Southern Corporation (NS). NS lebih banyak melayani transportasi
barang seperti batu bara, produk otomotif dan juga komponen industry. Pada tahun
2019, terjadi musim dingin dengan suhu yang ekstrem di AS dan NS harus tetap
beroprasi. Suhunya mencapai -50 ⁰C di
Illionis dan Indiana di awal Februari 2019.
Salah satu usaha yang
dilakukan agar kereta tetap beroprasi dengan normal adalah menjaga kondisi rel
agar tetap aman dilalui. Suhu dingin yang ekstrem membuat rel berkontraksi dan
beberapa rusak, sambungan (joint) patah dan masih banyak lainya. Untuk
melakukan ini, personel dilengkapi dengan safety yang lengkap karena harus
bekerja pada suhu dingin yang ekstrim.
Selain itu beberapa persiapan yang dilakukan NS adalah:
- Tim dibagi dalam wilayah kecil sehingga lebih cepat mengani kendala
- Komunikasi antara pusat operasi dan pegawai lapangan ditingkatkan
- Perubahan ukuran train set, batas kecepatan dan aturan sesuai dengan kondisi di lapangan
- Menyiapkan genset portabel di beberapa tempat untuk antisipasi gardu listrik mati
- Meyiapkan alat pembersih salju dari lintas rel
Sedangkan untuk menjamik lokomotif dapat beroprasi yang
dilakukan adalah: Lokomotif disimpan atau diparkir di tempat khusus yang bisa
melindungi dari suhu dingin yang ekstrim sehingga air pendingin radiator dan bahkan
oli tidak membeku. Selain itu juga disiapkan air dryer untuk mencegah udara di
kompresor mengandung air akibat membeku. Selain itu, kondisi cuaca juga terus dipantau,
sehingga aturan operasional dapat berubah setiap waktu dan disampaikan melalui sistem
komunikasi yang canggih.
Demikian sedikit cerita tentang bagaimana operasional kereta di suhu dingin yang ekstrem. Meskipun di Indonesia tidak ada salju, semoga bisa menambah ilmu dan mengobati rasa penasaran kita. Salam sobat KL!
Reff: Global Railway Review, February 2020.
Minggu, 28 Februari 2021
Dunia Kereta – Smart Maintenance Bantu Kurangi Polusi
Revolusi Industri 4.0 telah membawa
pengaruh besar, tidak terkecuali di dunia kereta api yang itu dengan
digitalisasi. Salah satunya yaitu dengan smart maintenance, yaitu maintenance
atau perawatan yang dilakukan dengan bantuan sensor dan big-data. Lebih detail
yaitu dengan bantuan teknologi Internet of Things (IoT). IoT memungkinkan
pengamatan pada benda jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan internet.
Teknologi ini dimanfaatkan dengan menempatkan sensor pada beberapa komponen di
kereta untuk diamati jarak jauh di control center. Saking banyaknya data maka
untuk mengolahnya perlu metode big-data.
Data yang telah diolah dipakai untuk
pertimbangan maintenance yaitu dengan melihat pola yang ada. Misalnya data
grafik pada suhu engine, apakah masih normal atau sudah diatas batas normal dan
lain sebagainya. Dengan smart maintenance ini maka perusahaan akan lebih mudah
dan tepat dalam melakukan perawatan kereta.
Smart maintenance ternyata bisa juga
dipakai untuk mengurangi polusi. Bagaimana caranya? Sebuah projek bernama
IN2STEMPO (Innovative Solutions in Future
Stations, Energy Metering and Power Supply) di Eropa menggarap sebuah projek smart maintenance yang
bertujuan untuk mengurangi polusi yang dihasilkan oleh kereta. Fokus projek ini
ada tiga yaitu: smart power supply, smart metering, effective station design.
Smart metering dilakukan dengan menggunakan smart meter
yang mengukur konsumsi daya listrik dari kereta. Dengan smart meter ini maka
data konsumsi energi kereta dapat diperoleh dan dianalisa yang selanjutnya
untuk mengampil tindakan dalam upaya penghematan energi. Misalnya dengan
mengetahui kapan konsumsi energi bedar dan konsumsi energi sedikit maka
perusahaan bisa memperkirakan pembelian daya listriknya.
Smart power supply dilakukan dengan menggunakan FACTS
(Flexible AC Transmission System). FACTS membantu perusahaan dalam mempermudah
pengendalian supply energi ke kereta. Sedangkan Effective Station Design
bertujuan untuk mendapatkan manajemen antrian yang lebih bagus sehingga biaya
pembuatan stasiun dapat lebih efektif dan ramah lingkungan.
Secara keseluruhan projek N2STEMPO
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi konsumsi energi sehingga mampu
mengurangi polusi. Selain itu, untuk membantu penumpang agar lebih merasa
nyaman bepergian dengan kereta api.
Reff:
IN2STEMPO: How smart maintenance could help support the decarbonisation of our rail network, Global Railway Review, October 2020.