Dunia Kereta dan Dunia Listrik, Ada disini!

Senin, 09 Desember 2019

Kereta Listrik atau Kereta Hidrogen?


Pemanasan global dan polusi udara menjadi isu utama saat ini. Negara-negara di dunia menaruh perhatian dan berupaya mengurangi polusi udara tidak terkecuali sector kereta api. Meskipun kereta api merupakan salah satu moda transportasi massal dengan energi yang paling effisient, kereta masih banyak menyumpang polusi udara. Banyak upaya telah dilakukan untuk mengurangi polusi udara pada kereta api. Salah satunya dengan membuat kereta bertenaga listrik, kereta bertenaga baterai, dan kereta bertenaga hydrogen.



Kereta bertenaga listrik yang dimaksut adalah kereta dengan listrik aliran atas (LAA) atau third rail yang sering kita kenal dengan kereta rel listrik(KRL). Kereta bertenaga baterai adalah kereta yang menggunakan baterai sebagai sumber energinya seperti pada mobil listrik. Sedangkan kereta hydrogen adalah kereta yang menggunakan fuel cell sebagai sumber energinya, yaitu dengan mengubah hydrogen menjadi listrik. Pada artikel kali ini akan dibahas perbandingan antara kereta listrik, kereta baterai, dan kereta hydrogen. Manakah yang paling ramah lingkungan dengan polusi udara paling kecil.

Berikut adalah tabel perbandingan antar jenis kereta diatas yang diabuat oleh Shift2Rail eropa:


Diatas adalah Analisa secara umum, kemudian kita lebih perdalam pada Analisa emisi karbon yang dihasilkan. Jika dilihat sekilas memang kereta berbahan bakar hydrogen paling ramah lingkungan, tetapi dalam hal ini kita akan lihat secara keseluruhan meliputi proses yang diperlukan untuk menghasilkan hydrogen dan memproduksi baterai.


Ketika kita melihat proses secara keseluruhan maka kereta listrik adalah kereta paling efisien, karena listrik yang dihasilkan dari pembangkit langsung disalurkan menuju LAA. Sedangkan pada kereta baterai dan kereta hydrogen, listrik dari pembangkit dipakai untuk memproduksi baterai dan hydrogen baru dipakai pada kereta. Secara lamanya alur proses, maka kereta listrik juga paling efisien jika dilihat secara menyeluruh. Gambar dibawah merupakan ilustrasinya. Jika energi total yang dibutuhkan kereta 1557 MJ (mega joule) dan kereta bisa menghasilkan energi regenerative braking 397 MJ maka energi total yang terpakai 1160 MJ. Energi ini jika dipenuhi dengan bahan bakar hydrogen maka total energi beserta loses pada proses yang dibutuhkan untuk membuat hydrogen menjadi 3432 MJ. Sedangkan apabila digunakan bahan bakar baterai energi yang dituhkan adalah 1311 MJ.


Kereta listrik saat ini masih merupakan kereta yang paling effisient dan dengan emisi paling kecil. Akan tetapi, kereta listrik hanya dapat berjalan pada lintas yang memiliki LAA, sehingga kereta baterai dan kereta hydrogen tetap menjanjikan kedepannya. Apalagi dengan teknologi produksi baterai dan hydrogen yang semakin effisient.

Ref:
Martin Streichfuss and Andreas Schwilling, Accelereting the Decarbonisation of rail, Railway Gazzete, Nov 2019.

Share:

Senin, 02 Desember 2019

Pemenang Kuis Sosmed



Selamat kepada pemenang kuis sosmed keretalistrik, Anda berhak mandapatkan hadiah buku keren “Teknologi Kereta Api: Sistem dan Rolling Stock”. Berdasarkan kriteria penilaian yang sudah disebutkan maka dengan ini kami dari tim keretalistrik meyatakan bahwa saudara dengan akun IG @kuncorofuad dinyatakan sebagai pemenang dan berhak mendapatkan hadiah yang disebutkan. Penilaian juri tidak dapat diganggu gugat.Panitia keretalistrik akan segera menghubungi pemenang.

Berikut sekilas postingan yang berhasil menang:








Share:

Translate

Tentang Penulis

Tentang Penulis
[click foto utk detail]

Follow IG

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Highlight

Dunia Kereta - Flywheel: Solusi Efisiensi Energi Kereta Listrik

Seperti telah kita pelajari bersama pada Sistem Propulsi Kereta Rel Listrik (KRL)  bahwa pada KRL memungkinkan tiga jenis pengereman yaitu ...

Flag Counter

Flag Counter