Negara – negara eropa telah
banyak yang berpindah dari kereta diesel menuju kereta listrik, kereta baterai
dan kereta hydrogen. Hal ini sebagai wujud dari kesepakatan yang tertuang dalam
EU Transport white paper 2011 yang berisi upaya untuk mengurangi polusi CO2
dengan target pengurangan 30 % pada tahun 2030, 50 % pada tahun 2035, dan 90 %
pada tahun 2050.
Dalam upaya ini, negara –
negara Eropa melakukan elektrifikasi jalur secara besar seperti misalnya Jerman
yang memiliki target 70% lintas relnya teraliri listrik pada 2030. Sedangkan
untuk negara – negara yang kebanyakan lintasnya tidak terelektrifikasi memilih
menggunakan kereta/ lokomotif dengan sumber energi alternative seperti baterai
atau hydrogen untuk ikut menekan polusi udara.
Jarak tempuh kereta baterai 100 – 120 km sedangkan jarak tempuh kereta hydrogen mencapai 600-1000 km. Harga yang mahal menjadi penghalang utama untuk mewujudkan kereta baterai maupun hydrogen. Hal ini disebabkan karena keberadaanya di pasaran yang baru sedikit dan supply komponen yang masih jarang.
Untuk dapat bersaing dengan
kereta listrik, baik yang sumber listriknya dari LAA maupun dari hydrogen dan
beterai, teknologi mesin diesel semakin berkembang. Pada tahun 2021 akan
diluncurkan teknologi diesel stage V yang memiliki konsumsi bahan bakar 0,015
g/ kWh (gallon/ kilo watt hour). Dimana teknologi tersebut telah berhasil
menghemat konsumsi bahan bakar sampai 40 % dibandingkan teknologi pendahulunya
yaitu stage IV dengan konsumsi bahan bakar 0,025g/ kWh.Sedangkan produsen mesin
diesel seperti MTU, menawarkan teknologi hybrid power pack. Teknologi, yang
mengkombinasikan engine dan baterai, ini diklaim dapat menurangi polusi hingga
25 %. Sedangkan Voith mengandalkan teknologi diesel stage V.
Cara lain untuk meningkatkan efisiensi mesin diesel adalah dengan menggunakan teknologi transmisi. EcoWorld adalah teknologi transmisi baru yang dikembangkan perusahaan ZF. EcoWorld mengadopsi system hydromechanic yang diklaim dapat menghemat energi hingga 20 % dibandingkan teknologi hidro-dynamic. Transmisi ini dapat memfasilitasi coasting dengan lebih baik. Coasting adalah kondisi kereta meluncur dengan engine dinamtikan. Costing dapat memberikan penghematan bahan bakar hingga 5 %.
Bio-fuel adalah bahan bakar
yang ramah lingkungan yang dapat dipakai untuk menurunkan tingkat polusi mesin
diesel. Akan tetapi, masalah yang belum terelesaikan dari penggunaan biofuel
adalah ketersediaan jenis bahan bakar ini dan efeknya yang menimbulkan plak
pada mesin. Penelitian tentang solusi bahan bakar mesin diesel yang ramah
lingkungan dilakukan juga oleh Ineratec, dimana ditemukan bahan bahan bakar
baru dengan mengkombinasikan hydrogen dan karbondioksida (CO2) dengan proses
yang diberi nama Power-to-Liquid. Dimana teknologi ini juga dapat menyerap
energi hasil regenerative braking dengan mengunakannya untuk memproduksi hydrogen.
Jenis bahan bakar ini juga ramah lingkungan karena tidak ada CO2 yang
dikeluarkan ke lingkuangan.
Disarikan dari:
Kevin Smith, Do hydrogen and
bettery trains mean the end for diesel traction?, IRJ Insights, April 2020.
0 komentar :
Posting Komentar