Dunia Kereta dan Dunia Listrik, Ada disini!

Selasa, 19 Februari 2019

Dunia Kereta - Maglev


Maglev atau Magnetic Levitation adalah salah satu jenis kereta api yang memanfaatkan gaya magnet dan dapat bergerak dengan laju yang sangat cepat (diatas 500 km/ jam). Ada dua jenis magnet yang dipakai, magnet pertama untuk mengangkat kereta sehingga antara badan kereta dan rel mengambang atau levitation, magnet yang kedua adalah untuk menggerakkan kereta yaitu dengan motor linier.

Sampai saat ini hanya ada tiga negara yang mengoperasikan maglev secara komersial yaitu Jepang, Korea Selatan dan China. Perkembangangan maglev di Jepang dimulai pada tahun 1969. Ada dua jenis maglev yang beroprasi di Jepang yakni SCMaglev (Super Conducting Maglev) yang dioperasikan oleh Central Capan Railway Company(JR Central) dan HSST(High Speed Surface Transport) yang dioperasikan oleh Japan Airlaines yang melayani rute bandara. Rekor kecepatan yang pernah dipecahkan SCMaglev adalah 603 km/jam pada 21 April 2015 dengan kereta tipe L0 series.


Gambar. Maglev Jepang L0 series

Korea Selatan mulai mengembangkan maglev pada tahun 1993, kemudian mulai dioperasikan pada 2016 di bandara Incheon. Hal ini membuat Korea Selatan masuk dalam daftar empat besar negara yang mengembangkan sendiri dan mengoperasikan maglev setelah Inggris, German, dan Jepang. Menghubungkan bandara ke stasiun kereta api, maglev ini hanya memiliki jarak tempuh 6.1 km dengan kecepatan operasi 110 km/jam. Kereta ini menghubungkan Incheon International Airport dengan Stasiun Yongyu.

Gambar. Incheon Airport Maglev

Sedangkan di China terdapat Shanghai Maglev Train (SMT) yang mana kereta maglev dibeli dari Transrapid Jerman. Saat ini, kereta maglev ini menjadi kereta tercepat yang beroprasi secara komersial. Maglev ini menempuh jarak 30.5 km dengan kecepatan 431 km/ jam hanya dalam 7 atau 8 menit. Menghubungkan Shanghai Pudong International Airport dan Pudong Central. Selain itu China juga memiliki sistem maglev lain dengan kecepatan rendah yaitu Changsa Maglev dengan kecepatan operasi 160 km/ jam dan Beijing S1 Line dengan kecepatan operasi 100 km/ jam.

Gambar. Shanghai Maglev Train

Teknologi maglev sendiri secara umum ada dua yaitu Electromagnetism suspension (EMS) dan Electrodynamic suspension (EDS). Pada EMS, kereta melayang diatas rel sedangkan coil electromagnet berada pada kereta. Warna merah adalah plat rel sedangkan warna hijau adalah kumparan electromagnet. Magnet sisi bawah berfungsi untuk mengagkat body kereta (levitation) sedangkan magnet sisi samping untuk menggerakkan kereta (propulsi). Sistem ini memiliki keuntungan untuk bisa dioperasikan pada semua rentang kecepatan. Kelemahan sistem ini adalah pengaturan jarak layang antara body kereta dan rel yang perlu dijaga konstan. Teknologi ini dipakai oleh Transrapid Jerman. 

Gambar. EMS sistem

Pada sistem EDS, coil electromagnet ada pada kereta maupun lintas seperti dapat dilihat pada dibawah. Perbedaan dengan sistem EMS adalah pada cara levitation. Kalau pada EMS coil electromagnet untuk mengangkat kereta ada disisi bawah, pada EDS coil electromagnet pengangkat ada di samping. Kelebihan sistem ini adalah tidak perlu ada kontrol untuk menjaga jarak layang kereta dan rel karena gaya angkat yang ada di samping lebih stabil. Akan tetapi, tipe ini pada kecepatan rendah tidak mampu mengagkat kereta sehingga perlu adanya tambahan roda. Sedangkan dari segi propulsinya sama yakni menggunakan motor linier. Teknologi ini dipakai oleh JR-Maglev Jepang.


Gambar. EDS sistem

Share:

0 komentar :

Posting Komentar

Translate

Tentang Penulis

Tentang Penulis
[click foto utk detail]

Follow IG

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Highlight

Dunia Kereta - Flywheel: Solusi Efisiensi Energi Kereta Listrik

Seperti telah kita pelajari bersama pada Sistem Propulsi Kereta Rel Listrik (KRL)  bahwa pada KRL memungkinkan tiga jenis pengereman yaitu ...

Flag Counter

Flag Counter