Kereta api adalah salah satu moda
transportasi darat yang paling efektif, baik untuk jarak dekat maupun jarak
jauh. Kereta api dapat mengangkut barang dan penumpang secara massal dengan
tingkat keselamatan tinggi dibanding dengan moda transportasi darat lain. Sejak
awal ditemukannya 1784 di Inggris oleh William Murdoch, kereta api telah
mengalami banyak perkembangan dan semakin banyak digunakan. Di Indonesia
sendiri, kereta api sudah mulai dibangun sejak zaman penjajahan Belanda oleh Namlooze Venootschap Nederlanche Indische
Spoorweg Maatschappij (NV NISM) pada
tahun 1864 [1]. Sekarang operasional kereta api di Indonesia dipegang oleh
operator tunggal yakni PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI (Persero).
Selain dapat memenuhi kebutuhan dasar
manusia dalam mempermudah dan mengakomodasi aktifitas ekonomi dan sosial,
pengembangan perkeretaapian juga memiliki manfaat lain, seperti disebutkan
dalam Laporan Tahunan 2014 PT KAI sebagai berikut:
a) Menekan
kepadatan lalu lintas jalan raya sekaligus mengurangi konsumsi BBM akibat kemacetan
lalu lintas
b) Mengurangi
risiko kecelakaan lalu lintas di jalan raya
c) Mengurangi
beban jalan raya sekaligus menekan kerusakan jalan raya
d) Menghemat
keuangan negara yang dialokasikan untuk perawatan jalan raya
e)
Meminimalisasi biaya angkutan
dan distribusi logistik nasional.
Berdasarkan jumlah penumpang yang dapat
diangkut dan jarak perjalanan, kereta api adalah moda transportasi darat dengan
konsumsi bahan bakar atau energi yang paling efisien. Konsumsi bahan bakar
kereta api hanya sebesar 0,002 liter per kilometer per penumpang (km/Pnp),
sedangkan bus sebesar 0,0125 liter per km/Pnp dan mobil pribadi sebesar 0,02
liter per km/Pmp [1]. Dengan konsumsi bahan bakar yang efisien per km/Pnp,
kereta api merupakan moda transportasi dengan emisi gas CO2 paling
kecil seperti ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1 Emisi CO2 2005 dalam EU27
berdasarkan Sektor Moda Transportasi
(sumber: Laporan Tahunan 2014 PT KAI)
Volume pengguna angkutan kereta api
sendiri setiap tahun selalu meningkat. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2010
– 2014) menunjukkan tren pertumbuhan rata – rata 8 % sejak tahun 2012 dan 2013,
Gambar 2. Pada tahun 2014 volume angkutan penumpang meningkat sebesar 26 % dari
tahun sebelumnya menjadi 280 juta penumpang. Sedangkan untuk volume angkutan barang
meningkat 24 % menjadi 31 juta ton [1]. Hal ini menunjukkan bahwa kedepannya
kereta api akan menjadi sarana angkutan massal yang memegang peranan penting.
Gambar 2 Tren
pertumbuhan penumpang kereta api
(sumber: Laporan
Tahunan 2014 PT KAI)
Mengingat pentingnya peran transportasi
perkeretaapian, maka pada zaman orde baru ketika pembangunan industri strategis
menjadi fokus pemerintah, pada 18 Mei 1981 didirikanlah suatu PT (Persero) yang
bergerak dibidang industri kereta api yang sekarang dikenal dengan PT Industri
Kereta Api (Persero) atau PT INKA (Persero). Apa perbedaan PT KAI dan PT INKA?
PT KAI adalah operator kereta api, sedangkan PT INKA adalah produsen kereta
api. Karena untuk membangun perkeretaapian secara menyeluruh maka perlu adanya operator
dan produsen dalam negeri sehingga dapat mandiri.
Sebagai salah satu BUMN yang bergerak
dibidang perkeretaapian, PT KAI telah menunjukkan taringnya, terbukti menduduki
peringkat ke-20 BUMN dengan keuntungan terbesar, yakni Rp 943, 42 M di tahun 2014
[2]. Sedangkan PT INKA, sebagai BUMN yang bergerak dibidang kereta api juga,
selama ini belum kelihatan. Apalagi tercatat PT INKA sebagai salah satu BUMN
yang mengalami kerugian pada tahun 2013 yakni sebesar Rp 97 M [3]. Sehingga
pembenahan terhadap BUMN yang merupakan salah satu industri strategis ini perlu
segera dilakukan.
Baru – baru ini (20/7/2015), seperti
dilansir kompas.com [4], Menteri Perhubungan Ignatius Jonan, mengeluarkan
peryataan kontroversial tentang PT INKA. Menurutnya, PT INKA belum dapat
memproduksi kereta untuk angkutan orang karena kereta – kereta angkutan orang produksi
PT INKA banyak yang tidak memenuhi aspek keselamatan. Menurut mantan Dirut PT KAI
ini, PT INKA boleh untuk membuat gerbong barang, wagon, dan kereta penumpang
yang ditarik lokomotif. Akan tetapi, untuk kereta berpenggerak seperti KRL dan
KRD tidak usah.
Menurut Jonan tidak adanya unsur
keselamatan inilah yang membuat kereta- kereta produksi PT INKA tidak pernah
lagi digunakan untuk layanan KRL Commuter Line. Beliau mencontohkan, ketika
pintu kereta harus dibuka kiri, begitu tombol yang digunakan untuk buka kiri
yang kebuka malah pintu kanan. Lebih lanjut, Jonan menambahkan, “ Kalau
kualitasnya tidak sempurna, disamping membahayakan, kalau nanti sering mogok,
yang diprotes pasti operatornya. Produksi mereka belum sebagus seperti yang
diharapkan masyarakat.”
Dalam beberapa bulan terakhir memang kereta
– kereta i9000 buatan PT INKA sudah tak tampak dioperasikan oleh PT KAI
Commuter Jabodetabek (KCJ). Asisten manager PT KCJ, Adli Hakim Nasution
mengatakan, “Masih kita operasikan untuk Kampung Badan – Jakarta Kota. Tetapi,
untuk saat ini lebih banyak di Depo Depok.” Ia menambahkan bahwa hal ini sesuai
evaluasi yang dilakukan PT KCJ dan PT INKA sendiri. Kereta i9000 buatan PT INKA
memiliki harga sekitar Rp 9 M, hampir 10 kali lipat lebih mahal ketimbang
kereta bekas dari Jepang yang dibeli PT KCJ dengan harga sekitar Rp 1 M [5]. Sedangkan
menurut Dirut PT KCJ, Muhammad Nurul Fadhila, biaya perawatan kereta buatan PT
INKA pun lebih besar dibanding kereta bekas dari Jepang.
Terkait pernyataan Menteri Perhubungan
Ignatius Jonan bahwa kereta buatan PT INKA tidak layak dioperasikan untuk
angkutan orang, banyak pejabat dan juga masyarakat yang menentang dengan
tuduhan tidak memberi kesempatan PT INKA untuk maju. Menanggapi hal ini, Jonan
mengatakan, “Ada yang bilang kapan majunya. Mereka yang seperti itu orang –
orang yang enggak ngerti engineering
dan enggak ngerti masalah kereta api.” [6]
Pernyataan Jonan berpotensi menurunkan daya
tawar PT INKA. Keselamatan masyarakat dalam hal ini penumpang kereta adalah
yang paling utama, tetapi kita juga harus mengembangkan industri kereta api
dalam negeri, PT INKA. Lantas bagaimana cara untuk membangun industri kereta
api dalam negeri dengan menempatkan keselamatan penumpang sebagai prioritas?
Selain memberikan teguran, Jonan juga
memberikan masukan kepada pemerintah tentang bagaimana cara memajukan PT INKA. Menurut
mantan Dirut PT KAI ini, apabila ingin memajukan PT INKA, caranya adalah dengan
menyuntikkan dana yang besar untuk proses penelitian dan pengembangan. “ Dari
dulu waktu masih di kereta api, saya sudah sering bilang ke pemarintah, kalau
INKA mau dibesarkan, harus ada penambahan penanaman modal yang cukup. Harus
punya proses untuk pengujian, proses quality
control yang cukup, proses research
and development,” ujar dia. “Jadi caranya bukan dikasih order banyak terus
disuruh ngerjain. Bukan begitu,’ tambahnya.
Selain itu Jonan juga menyarankan pusat
kegiatan PT INKA ke kota besar untuk merangsang banyak tenaga ahli muda yang
mau bekerja diperusahaan tersebut.“Tidak ada anak muda yang pintar – pintar mau
kerja di Madiun. Dipindah kek ke Surabaya atau dimana gitu,” ujar dia kepada
kompas.com, Senin (20/7/2015) [7].
Berdasarkan pertimbangan keselamatan
penumpang dan kemajuan industri kereta api dalam negeri, pendapat Jonan bahwa
salah satu solusi permasalahan PT INKA adalah dengan penanaman modal yang cukup
adalah solusi yang tepat. Solusi ini sesuai langkah yang ditempuh China dalam
pengembangan kereta apinya, yaitu dengan investasi dan transfer teknologi dari
perusahaan kereta api kelas dunia [8]. Karena dengan modal yang cukup maka PT
INKA dapat melakukan penelitian dan pengembangan produknya sehingga masalah
aspek keselamatan kereta yang ada pada KRD dan KRL produk PT INKA dapat
teratasi. Sedangkan pemberian order untuk PT INKA juga penting karena tanpa
order maka hasil penelitian dan pengembangan produk PT INKA tidak akan
terpakai. Selain itu, tanpa adanya order, proses bisnis PT INKA akan terhambat.
Untuk pemindahan pusat PT INKA ke kota
besar ini belum merupakan masalah yang urgent. Kalau PT INKA dapat menunjukkan
kualitasnya pasti akan banyak tenaga ahli muda yang tertarik untuk bergabung.
Selain itu keberadaan PT INKA di kota kecil Madiun juga dapat berperan untuk
pemerataan pembangunan dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar
lokasi PT INKA.
Hal yang tidak kalah penting untuk
dilakukan dalam membangun PT INKA adalah kerjasama antar BUMN. Kerjasama ini sangat penting karena PT INKA
khususnya dan BUMN lain pada umumnya pasti saling membutuhkan. Misalnya PT INKA
butuh PT KAI sebagai konsumen pembeli kereta, PT KAI butuh kereta untuk
layanannya. PT INKA perlu suplai baja dari PT Krakatau Steel dan lain
sebagainya. Dalam hal ini, pemerintah melalui Kementetian BUMN wajib turut
serta dalam membangun dan mengawasi kerjasama tersebut. Tanpa adanya pengawasan
pemerintah, kerjasama mungkin terjadi, tetapi hanya dalam bentuk transaksional
pada umumnya. Dengan adanya pemerintah sebagai pengatur dan pengawas kerjasama
diharapkan sesama perusahaan plat merah ini dapat saling membantu misalnya
dengan memberikan potongan harga dan juga prioritas ketika ada tender proyek.
Inilah yang disebut sinergi. Seperti slogan Kementerian BUMN yaitu Sinergi
Membangun Negeri.
Dukungan untuk kemajuan PT INKA pun
datang dari berbagai pihak, mulai dari Presiden, Menteri, dan juga masyarakat.
Pada Jumat 6/3/2015, Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke PT INKA. Dalam
kunjungan yang didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri
Pertanian Andi Amran Sulaiman itu, Presiden berpesan agar PT INKA fokus
memproduksi kereta saja [9].
“Baru saja kita bicara masalah masa
depan INKA. Saya sampaikan kepada Pak Dirut, kedepan kita fokus untuk mengerjakan
kereta, baik monorel, LRT, dan lainya. Nanti saya minta penugasan untuk
mengerjakan. Nanti dihitung dulu, harus dicek, harganya harus masuk. Monorelnya
berapa yang Korea, Jepang, dan lain – lain. Harusnya disini lebih murah, kalau
lebih mahal saya harus beli tempat lain,” kata Jokowi. Dalam kesempatan
tersubut Jokowi memberikan jaminan penugasan selama 5 tahun. Artinya produksi
dijamin selama 5 tahun.
“Kemarin produksi kereta, kemudian ganti
bus, kemudian ganti mobil, jangan seperti itu. Harus fokus. Bersiaplah, INKA
akan menuju ke kemajuan yang lebih baik. Karena memang kita ingin mandiri,
berdikari dalam berproduksi,” tambahnya.
Menteri Perhubungan menegaskan
pemerintah Presiden Jokowi menargetkan Indonesia akan memiliki total 5000 km
rel kereta dalam 5 tahun. Jonan mengatakan pembangunan rel kereta mencakup di
pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Hal ini dilakukan untuk
mengejar ketertinggalan pembangunan luar jawa [10].
Dukungan pun juga datang dari PT
Pembangunan Jaya, salah satu BUMD yang mengikuti tender pengadaan kereta untuk
proyek light rail transit (LRT)
Jakarta. Managing Director PT Pembangunan Jaya, Frans Sunito, mengatakan pihaknya
akan menggandeng PT INKA jika nantinya memenangkan tender“ Saya mau bikinan
Indonesia karena kita orang Indonesia. Teknologi kereta itu sebenarnya enggak
terlalu rumit, ada perusahaan Indonesia juga yang bisa. Kalau PT INKA mampu,
kenapa enggak? Kita kan harus bantu mereka juga. Kalau beli dari luar mulu,
kapan perusahaan Indonesia belajarnya?” [11]
Selain itu, PT INKA juga dilibatkan
dalam proyek pembangunan kereta cepat atau high
speed railway (HSR) rute Jakarta – Bandung yang melibatkan banyak BUMN asal
Indonesia dan China. BUMN Indonesia dipimpin oleh PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
dengan anggota konsursium antara lain PT Jasa Marga, PTPN VIII, PT INKA, dan PT
LEN Industri. PT INKA dilibatkan untuk merancang dan merakit rolling stock atau
kereta [12].
Sedangkan karena belum adanya pengalaman
dalam bidang kereta cepat, PT INKA akan melakukan kerjasama dengan produsen
kereta cepat dunia yang sudah ahli. Dengan kerjasama ini, PT INKA akan
melakukan transfer teknologi. Proses perakitan hingga produksi dilakukan secara
bertahap. Seperti diungkapkan Direktur Produksi PT INKA, Hendy Hendratno Adji
kepada detikFinance (24/7/2015), “Kita juga menjajaki kerjasama manufaktur HSR,
seperti dengan Bombardier asal Jerman, Nippon Sharyo asal Jepang, CAF asal
Spanyol, CSR dan CNR asal China.” [13]
“Tapi dengan skema produksi tahapan
manufaktur untuk menjamin kualitasnya. Ada Complete Build Bp (CBU) terus Semi
Knock Down (SKD) terus terakhir Complete Manufacture (CM). Kita akan bisa
belajar menguasai teknologi kereta cepat.”
Walaupun masih banyak kekurangan pada PT
INKA, tetapi PT INKA juga sudah mulai menunjukkan prestasinya, terbukti
masyarakat pengguna kereta puas dengan kereta buatan PT INKA. Salah satu
contohnya adalah KA Argo Anggrek yang mulai dioperasikan pertengahan bulan
puasa kemarin, ikut serta dalam melayani arus mudik maupun arus balik labaran
tahun ini dan mendapatkan sambutan positif dari masyarakat.
Fasilitas yang menjadi perhatian
penumpang kali ini adalah AC dan toilet. Menurut mereka AC lebih dingin dan
toilet lebih bersih. Seperti dikutip dalam laman resmi PT INKA, salah satu
penumpang Ali Fachrudin menyatakan “ AC lebih nyaman aja, toilet juga bersih.
Saya rasa INKA sudah mampu apalagi produksi baja juga sudah ada Krakau Steel.”
Pada laman yang sama, Gatot (50), kondektur KA Argo Anggrek juga sependapat
jika produksi kereta seperti kereta penumpang dilakukan PT. INKA(Persero) [14].
Adanya dukungan penuh dari pemerintah
dan masyarakat serta banyaknya proyek kereta api dalam negeri adalah nafas
segar bagi PT INKA untuk kembali mengepakkan sayapnya dan terbang lebih jauh.
Dengan adanya jaminan kerja dari Presiden maka dapat dikatakan pendanaan PT
INKA sudah dijamin. Ditambah lagi dengan adanya proyek kereta super cepat yang
melibatkan PT INKA merupakan kesempatan untuk melakukan penelitian dan
pengambangan. Tidak ada kata terlambat untuk berbenah. Peluang berkarya untuk
memenuhi kebutuhan kereta api Indonesia masih besar. Majulah perkeretaapian
Indonesia.
Referensi
[1]
Laporan tahunan PT KAI, 2014.
[2] Dwi Sutianto,
Feby.”Ini 20 BUMN Laba Terbesar, BRI Geser Posisi Pertamina.”27Juli2015.detik.com/finance/read/2015/05/26/095806/2924940/4/ini-20-bumn-laba-terbesar-bri-geser-posisi-pertamina.
[3] Dwi Sutianto, Feby. “26 BUMN Rugi Rp 11,7
Trilliun, Ini Daftarnya. 27 Juli 2015.”detik.com/finance/read/2015/05/26/084528/2924940/4/26-bumn-rugi-rp-117-trilliun-ini-Daftarnya.
[4] Rudi,
Alsadad. “Jonan: Kereta Buatan INKA Tak Layak untuk Angkutan Orang.”
23Juli2015.megapolitan.kompas.com/read/2015/07/21/07045121/Jonan.Kereta.Buatan.INKA.Tak.Layak.untuk.Angkutan.Orang.
[5] Rudi, Alsadad.”KCJ Pakai Kereta Buatan Jepang,
ke Mana KRL Buatan PT INKA.”24Juli2015.http://megapolitan.kompas.com/read/2015/07/02/14513801/KCJ.Pakai.Kereta.Buatan.Jepang.ke.Mana.KRL.Buatan.PT.Inka.
[6] Rudi,
Alsadad.”Menteri Jonan: Banyak Pejabat yang Sok Tahu!”24 Juli 2015. http://megapolitan.kompas.com/read/2015/07/21/07220931/Menteri.Jonan.Banyak.Pejabat.yang.Sok.Tahu.
[7] Rudi, Alsadad.”Menteri Jonan Sarankan Pusat PT
INKA Dipindahkan dari Madiun.”23Juli2015.http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/07/21/083032326/Menteri.Jonan.Sarankan.Pusat.PT.INKA.Daipindah.dari.Madiun.
[8] Briginshaw, David. “China’s Rail Industry:
the dragon on your doorstep.” 28 Juli2015.http://www.railjurnal.com/index.php/blogs/david-bginginshaw/chinas-rail-industry-the-dragon-on-your-doorstep.html.
[9] Jordan,
Ray. “Jokowi Ingin INKA Fokus Produksi Kereta.” 27 Juli 2015. detik.com/finance/read/2015/03/06/181525/2851999/1036/jokowi-ingin-inka-fokus-produksi-kereta.
[10] Suhendra, Zulfi.
“Dalam 5 Tahun RI Akan Punya 5.000 Km Jaringan Rel Kereta.”28Juli2015.http://finance.detik.com/read/2015/05/08/133009/2909779/4/dalam-5-tahun-ri-akan-punya-5000-km-jaringan-rel-kereta.
[11] Rudi, Alsadad.”Kereta LRT Jakarta Gunakan
“Made in Indonesia”.” 23 Juli 2015.http://megapolitan.kompas.com/read/2015/05/20/12002851/Kereta.LRT.Jakarta.Gunakan.Made.in.Indonesia.?utm_campaign=related_left&utm_medium=bp&utm_source=news.
[12] Dwi Sutianto,
Feby.”Proyek ‘Shinkanshen’ Jokowi akan Libatkan Produsen KeretaDariMadiun. ”23Juli2015.detik.com/finance/read/2015/07/14/111553/2968471/4/proyek-shinkansen-jokowi-akan-libatkan-produsen-kereta-dari-madiun.
[13] Dwi Sutianto,
Feby.”Mampukah Insinyur RI Ciptakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.”28Juli2015.detik.com/finance/read/2015/07/24/132749/2974400/1036/mampukah-insinsyur-ri-ciptakan-kereta-cepat-jakarta-bandung.
[14] Humas PT INKA. “KA
Argo Anggrek Buatan PT INKA Melayani Mudik Lebaran.”24 Juli 2015. www.inka.co.id/?p=2834.
0 komentar :
Posting Komentar