Seperti namanya, Wheel Slip/ Slide Protection (WSP) atau dikenal
dengan sebutan anti-skid, digunakan untuk proteksi/ pengaman dari slip dan
slide roda kereta api. Apakah itu slip dan slide? Seperti pada ilmu fisika, pergerakan
roda terdiri dari gerakan rotasi dan translasi sehingga roda menggelinding. Slip
adalah kondisi dimana roda hanya berotasi, berputar ditempat tanda perpindahan
lokasi sedangkan slide adalah kondisi dimana roda hanya bergerak translasi
yakni berpindah tempat tetapi dalam keadaan tidak berputar. Slip terjadi ketika
gaya gerak (tractuve effort) lebih besar dibandingkan gaya gesek roda dan rel
(gaya adhesi). Slide disebabkan karena gaya pengereman (braking effort) lebih
besar daripada gaya adhesi sehingga roda bisa terkunci (locked).
Slip ataupun slide sangat merugikan bahkan berbahaya pada perjalanan
kereta api. Kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan kerusakan roda (flat
spots). Kerusakan roda ini bisa menyebabkan perputaran roda memiliki vibrasi(getaran)
yang besar sehingga menyababkan ketidaknyamanan penumpang bahkan membahayakan.
Sedangkan slide dapat menyebabkan jarak pengereman kereta bertambah dan ini
sangat berbahaya bagi keselamatan penumpang kereta maupun orang – orang
sekitar. Untuk mencegah dampak buruk dari slip dan slide ini maka perlu adanya
WSP.
Gambar. Flat spots
Teknologi terdahulu, memanfaatkan sanding, yaitu dengan menaburkan
pasir dir el untuk menambah gaya adhesi. Beberapa lokomotif saat ini masih
dilengkapi dengan sand box untuk keperluan sanding. Sedangkan teknologi terbaru
untuk mencegah terjadinya slip dan slide adalah dengan menggunakan control
otomati WSP. Selanjutnya akan dibahas cara kerja sistem WSP.
Gambar. Sand Box
Gambar.
Rangkaian Sistem WSP
Gambar diatas merupakan skema rangkaian sistem WSP. Sistem WSP
terdiri dari tiga komponen utama yaitu: speed sensor (sensor kecepatan),
WSP-elektronic (kontroller), dan WSP-valve (valve rem pnumatik). Cara kerja
sederhananya adalah sensor kecepatan dipasang dimasing – masing axle (gandar)
untuk mengetahui kecepatan masing – masing axle. Kecepatan masing – masing axle
ini kemudian diolah untuk mendapatkan kecepatan kereta. Dengan membandingkan
kecepatan dari masing – masing axle dan kecepatan kereta akan diketahui axle
yang memiliki kecepatan berbeda. Proses ini dilakukan di controller. Kontroller
akan memberikan masukan WSP-valve untuk mengatur udara pengereman pneumatic
sehingga kecepatan masing – masing axle sama.
Gambar. Knorr WSP system
Demikian algortima sederhana WSP, dan masih banyak algoritma WSP
lainya. Keep spirit untuk terus belajar!
Ref: Handbook on Wheel Slide Protection Device, Indian Railways.
Ref: Handbook on Wheel Slide Protection Device, Indian Railways.
0 komentar :
Posting Komentar